Berita Belu Hari Ini

Para Istri Prajurit TNI di Belu Dapat Bekal Pengetahuan Soal Stunting 

Kegiatan yang dilakukan FKTP TNI-AD dalam bentuk penyuluhan stunting kepada kader dan peserta posyandu

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
PENYULUHAN - Dokter dari FKTP TNI AD Atambua dr. Nisa 'Afidatun Hariroh memberikan penyuluhan stunting kepada kader dan peserta posyandu, di Kompi B Yonif 744/SYB, Selasa 8 Maret 2022 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) TNI-AD Atambua ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Belu. 

Kegiatan yang dilakukan FKTP TNI-AD dalam bentuk penyuluhan stunting kepada kader dan peserta posyandu yang adalah istri dari prajurit TNI.

Materi penyuluhan diberikan dokter FKTP TNI AD Atambua dr. Nisa 'Afidatun Hariroh.  Kegiatan bertempat di Kompi B Yonif 744/SYB, Selasa 8 Maret 2022.

Baca juga: Satgas Covid-19 Kabupaten Belu Himbau Masyarakat Taat Prokes

Kepala FKTP TNI-AD Atambua, dr. Muhammad Afif Shofwan Fa'iq mengatakan, penyuluhan ini dilakukan sebagai upaya pencegahan stunting. Pasalnya, angka stunting di Provinsi NTT termasuk Kabupaten Belu masih tinggi. 

Diharapkan lewat penyuluhan ini, kader dan peserta posyandu dapat memahami secara benar tentang ciri-ciri stunting dan upaya pencegahannya. 

Upaya pencegahan yang harus di perhatian adalah asupan gizi bagi ibu hamil, bayi dan balita. Dengan asupan gizi yang simbang, anak-anak tidak mudah sakit sehingga orang tua bisa fokus pada tugas pengabdian kepada negara. 

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Belu Bertambah

Pemateri, dr. Nisa' Afidatun Hariroh mengingatkan kader dan peserta posyandu agar tidak mengganggap sepele stunting karena dampaknya sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Selain mengganggu pertumbuhan fisik, stunting juga berpengaruh pada perkembangan otak anak. Tak hanya itu, anak yang stunting sangat rentan atau beresiko dengan penyakit lain terutama penyakit infeksi. 

"Anak yang stunting lebih berisiko terjadi penyakit, terutama penyakit infeksi. Selain itu, stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dari anak sehingga saat dewasa baik kecerdasan maupun produktivitas akan menurun. Oleh karena itu, penting bagi orang tua mengetahui cara pencegahan stunting", pintanya. 

Baca juga: Cegah Covid-19, Besuk Tahanan di Polres Belu Pakai Video Call

Dokter Nisa memberikan tips kepada peserta penyuluhan agar memperhatikan nutrisi tambahan bagi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, pemberian ASI dan MPASI yang optimal pada bayi 6-24 bulan, imunisasi secara lengkap dan pemberian vitamin A serta menjaga ketersediaan air bersih dan kebersihan anak. (jen)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved