Berita Nasional Hari Ini
Apa Kata Ahok Jika Tak Dipilih Presiden Jokowi Sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara? Simak Ini
Sampai saat ini Presiden Jokowi belum mengumumkan nama figur yang akan mengemban tugas sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara. Apa kata Ahok?
Karir Basuki Tjahaja Purnama antara lain:
- Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004)
- Bupati Belitung Timur periode (2005)
- Anggota DPR RI (2009), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012)
- Gubernur DKI Jakarta (2014)
Begini Kans Ahok Di Mata PDI Perjuangan
Basuki Tjahaja Purnama menjadi perhatian publik semenjak bersama Joko Widodo memenangi pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Saat itu Ahok menjadi Wakil Gerindra untuk dipasangkan dengan Jokowi yang menjadi representasi PDI Perjuangan.
Pasangan ini sebelumnya tak diperhitungkan, tapi setelah bertarung, justru jadi pemenang dalam pilkada waktu itu.
Ahok kemudian menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi yang maju sebagai calon presiden pada 2014.
Namun, sayangnya, Ahok kalah ketika kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI pada 2017.
Baca juga: Selalu Tampil Kalem, Veronica Tan Tiba-tiba Ikut Joget TikTok, Penampilan eks Ahok Tuai Pujian
Berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, Ahok tumbang melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sekjen PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan korban politik pada pemilihan gubernur atau Pilgub DKI pada 2017 silam.
Demikian hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers usai acara HUT Ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin 10 Januari 2022.
Padahal, kata politikus asal Yogyakarta itu, Ahok selama memimpin DKI Jakarta sangat luar biasa.
Bahkan, Ahok disebut Hasto banyak membangun masjid.
Hasto berpandangan bahwa Ahok memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.
"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu,” ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, terkait sapaan hangat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Ahok dalam acara HUT Ke-49 PDIP.
Menurut Hasto, ucapan sahabat yang dilontarkan Megawati kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.
Baca juga: Politisi Gerindra Sindir Ahok Soal Pembangunan di Jakarta, Sebut Anies Baswedan Jauh Lebih Unggul
"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega,” ujar Hasto.
Hasto menuturkan, Megawati selama ini banyak membangun relasi persahabatan dengan siapapun seperti Prabowo Subianto, Buya Syafii Maarif, Kiai Said Aqil Siradj dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan, dan memang sekali klik itu terus berlangsung. Karena itu hal ini sifatnya nature,” ujar Hasto.
Di sisi lain, Hasto menyampaikan Presiden Kelima RI itu memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan.
"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ucap Hasto.
Hasto menuturkan, sudah menjadi kebiasaan Megawati untuk menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan.
Hasto juga menyebut kedekatan itu terlihat di antara Megawati dengan Pendiri MURI Jaya Suprana dalam acara HUT itu.
Baca juga: Bukan Ahok dan Ridwan Kamil, Bambang Susantono Disebut-sebut Calon Kuat Kepala IKN Pilihan Jokowi
Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring.
Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju. Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabatnya.
Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring.
"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati. (*)