Berita Nasional Hari Ini
Apa Kata Ahok Jika Tak Dipilih Presiden Jokowi Sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara? Simak Ini
Sampai saat ini Presiden Jokowi belum mengumumkan nama figur yang akan mengemban tugas sebagai Kepala Badan Otorita IKN Nusantara. Apa kata Ahok?
Kemudian mantan Bupati Banyuwangi yang baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Abdullah Azwar Anas.
Juga Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi.
Termasuk satu orang lagi yakni mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA), Tumiyana.
"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 2 Maret 2020.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sebelumnya sempat nyinggung soal nama Ahok yang digadang-gadang akan menjadi kepala Otorita Ibu Kota Baru.
Arya menjelaskan bagaimana nasib jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) jika Ahok benar-benar terpilih menjadi kepala pemerintahan di tempat itu.
Pasalnya, saat ini yang menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) adalah Ahok.
Jika memang Ahok benar-benar dipilih sebagai kepala Otorita Ibu Kota Baru, kata Arya, pihaknya akan melihat kondisi terlebih dahulu.
“Selama aturan enggak ada yang dilanggar, kita masih berjalan biasa saja, sambil melihat kondisi yang ada,” kata Arya kepada Kompas.com, Kamis 5 Maret 2020.
Baca juga: Kepala IKN Segera Dipilih Menurut Kamu Siapa yang Lebih Dipercaya Presiden Jokowi, Ahok atau Ridwan?
Profil Ahok
Mengutip Tribunnews.com, pemilik nama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta.
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019.
Lahir pada 29 Juni 1966, Ahok telah menempuh masa pendidikan yang panjang.
Pada tahun 1989, ia telah menyelesaikan pendidikannya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti hingga mendapatkan gelar Insinyur.
Ahok juga telah menyelesaikan pendidikan lanjutannya ditingkat magister dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya, 1994.