Hari Pers Nasional
HPN 2022, Mikael Bataona Ungkap Pers Ibarat Sebuah Kampus
Pers itu sebuah kampus. Sebuah tempat yang sangat ideal untuk masyarakat bisa bersekolah dan belajar segala jenis ilmu pengetahuan di

Pers punya posisi yang sangat mulia di tengah masyarakat. Karena jasa pers sangtlah besar.
Jangan lupa bahwa, perslah yang bisa membantu dan memproteksi ibu-ibu dari permainan harga dan ketidakadilan pasar.
Lihat saja contoh kasus ketika harga cabai hingga minyak goreng melambung tinggi. Negara bisa mengintervensi harga-harga kebutuhan pokok seperti ini untuk turun ke harga adil hanya ketika ada gonggongan pers.
Jadi, menurut dia bisa dibayangkan bahwa apabila tanpa pers, maka kerusuhan dan keributan akibat ketidakdilan sudah apsti terjadi di negeri ini.
"Tanpa pers, perubahan bangsa kita tidak akan sepesat, seinovatif dan secanggih saat ini", tandasnya
Tentu saja sebagai pilar ke empat demorkasi, kata Mikael demokrasi di negeri ini tidak mungkin terkonsolidasi sampai pada level yang sudah mulai deliberatif seperti saat ini.
Debat dan diskusi oleh rakyat dan netizen selama Pilakda langsung, Pilpres dll adalah buktinya. Artinya, dengan adanya dialektika, kritik dan pertarungan wacana melalui pers-lah, banyak perubahan sosial politik hingga ekonomi bisa diwujudkan di republik ini.
Melalui pers, kata dia tersedia ide-ide baru dilahirkan, inovasi dan perubahan baik di bidang bioteknologi, digital, hingga bidang sosial dan politik.
Tanpa pers, lanjutnya tidak bisa berharap seorang penguasa lalim bisa diturunkan atau minimal dipaksa publik mengubah kebijakannya yang merugikan publik.
Menurutnya, Pers itu vital dan sangat layak dihormati.
"Para pekerja pers wajib dihormati", tegasnya
Negera harus lebih jauh lagi memproteksi mereka dengan meknisme tertentu sebagai para profesional. Tapi pers juga perlu dikritik. Bahkan kawan-kawan pekerja pers juga perlu mengkritik diri sendiri. Supaya apa? Supaya Pers jangan sampai menjadi alat ideologi semata.
Ketika pers secara membabibuta menjadi alat ideologi kaum destroyer bangsa. Juga alat ideologis kelompok kepentingan semata, maka pers akan secara langsung merusak demorkasi dan peradaban.
Artinya, Pers boleh menjadi alat ideologi tapi alat ideologi masyarakat kecil dan tertindas.
Pers wajib hadir sebagai alat ideologis dalam gerakan atau aktivisme sosial di ruang publik. Misalnya ketika masyarakat sedang memeprjuangkan keadilan maka pers wajib bersuara lantang di sana.