Berita Kupang
Sistem Barter di Pasar Oesao Sudah Ditingggalkan
Transaksi dengan cara tukar menukar barang kini di pasar Oesao Kabupaten Kupang sudah tidak dipakai lagi.
"Sekarang paling satu atau dua kali saja, itupun mereka tukar dengan masako, garam, gula dan kebutuhan lain," katanya.
Bagi dia sistem barter seperti itu bagus karena dia bisa mengenal dan berinteraksi dengan pembeli lebih baik.
Sehingga suatu saat pembeli itu sudah memiliki uang pasti tidak akan kemana-mana untuk berbelanja karena sudah ada kepercayaan yang dia tanam.
"Waktunya tidak tentu, tapi kalau datang tetap saya layani," ujarnya.
Menurut dia saat ini masyarakat di kampung-kampung sudab sangat mengenal uang bahkan bisa-bisa jumlah belanjaan mereka melebihi orang yang tinggal di kota.
"Sekarang mereka itu uang banyak walaupun masih ada satu atau dua tapi yang saya pantau mereka sudah tidak begitu lagi, mereka punya uang lebih banyak dari orang kota," ungkap wanita yang bersama suaminya sudah berjualan di pasar Oesao sejak tahun 2004 lalu.
Pasar oesao mendapat jadwal hari pasar yakni hari Jumat, sehingga bila hari jumat tiba sejak dini hari penjual dan pembeli dari berbagai daerah di kabupaten Kupang sudah berdatangan.
Masyarakat datang membawa hasil pertanian dan peternakan mereka sedangkan pembeli yang biasa dikenal dengan nama papalele akan berebutan mencari penjual.
Di hari lain aktifitas pasar Oesao tidak akan seramai hari Jumat, seperti saat Pos Kupang menelusuri pasar di hari Minggu, 30 Januari 2022 banyak lapak yang tutup dan baru buka sore hari. (Cr9)
