Frans Lebu Raya Meninggal Dunia
Catatan Mengenang Frans Lebu Raya, NTT Pasti Bisa
Kurang lebih 10 menit meninggalkan rumah jabatan gubernur malam itu di tengah hujan lebat disertai sedikit gemuruh halilintar
Penulis: dion_db_putra | Editor: Rosalina Woso
Oleh Dion DB Putra, Wartawan Pos Kupang
Jelang senja di penghujung April 2010, ponsel Nokia-ku berdering. Telepon masuk dari Hendry Ch Bangun, wartawan senior Harian Kompas yang sehari-hari menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
"Dion, kami baru selesai rapat pleno pengurus harian PWI Pusat. Dalam rapat tadi pimpinan PWI setuju kalau peringatan Hari Pers Nasional tahun 2011 berlangsung di Kupang sebagaimana permintaan PWI Cabang NTT
tahun yang lalu. Apakah NTT siap?"
"Tugasmu diskusikan segera dengan gubernur dan wakil gubernur serta pimpinan Dewan. Kami tunggu jawaban secepatnya. Kalau NTT tidak siap, PWI akan alihkan ke daerah lain yang mau. Ini sudah antre Sulsel, Sulut dan Jambi bahkan Jatim. Saya tunggu kabar balik ya..."
Klik! Sambungan telepon terputus.
Galau bergelayut. Sebagai Ketua PWI Provinsi NTT kala itu, perasaaanku campur aduk. Provinsi NTT menjadi tuan rumah HPN, sebuah event akbar berskala nasional dengan tamu undangan lebih dari 1.500 orang? Apakah
mungkin?
Saya ingat tahun 2003 ketika mengikuti Kongres PWI di Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah untuk memilih kembali Drs. Tarman Azzam sebagai ketua umum PWI Pusat.
Baca juga: Jenazah Mantan Gubernur NTT Diterbangkan Hari ini ke Kupang
Akomodasi hotel di Palangkaraya minim amat, tetapi PWI Kalimantan Tengah berani ambil tanggung jawab sebagai tuan rumah.
Saya bersama Bernard Tokan dan Aser Rihi Tugu, delegasi PWI NTT kala itu, bahkan nginap di rumah penduduk karena keterbatasan hotel.
Selama tiga hari kami merepotkan mantan kepala stasiun RRI Kupang sekeluarga di Palangkaraya.
Senja itu fokus pikiran saya langsung tertuju ke Gubernur Drs. Frans Lebu Raya, Wakil gubernur Ir. Esthon L Foenay, dan pimpinan DPRD NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah.
Keputusan pertama harus datang dari gubernur.
Baca juga: Wagub Josef Nae Soi : Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Sosok Rendah Hati
Malam itu juga bersama anggota Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Cabang NTT, Om Damyan Godho serta Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Cabang NTT, Bernard Tokan, kami bertemu Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu
Raya dan Wakil Gubernur, Ir. Esthon L Foenay, MSi di rumah jabatan gubernur, Jalan El Tari Kupang.
Saat itu gubernur dan wakil gubernur akan mengikuti acara dengan para tokoh agama.
Frans Lebu Raya meninggal dunia
Pos Kupang Hari Ini
berita pos kupang hari ini
Rosalina Woso
kupang tribunnews
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto Sebut Frans Lebu Raya Sosok Kepercayaan Megawati |
![]() |
---|
Pelepasan Jenazah Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Laiskodat : Kita Kehilangan Putra Terbaik |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Tiba di Bandara El Tari Untuk Dibawa ke Flores Timur |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Tiba di Bandara El Tari dan Siap Dibawa ke Flores Timur |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Gubernur NTT Tiba di Flores Timur Hari Ini |
![]() |
---|