Berita NTT

906 KM Jalan Provinsi, Persembahan Viktory-Joss Bagi NTT di HUT ke 63 Tahun

906 Kilometer (KM) jalan provinsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan tuntas dibangun dalam jangka waktu dua tahun.

Editor: Ferry Ndoen
pk/irfan hoi
Suasana Jalan di Kota Kupang 

Viktor menegaskan, pada Tahun 2021, pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT dititikberatkan pada penyediaan prasarana dasar, seperti jalan, jembatan, air bersih dan irigasi di daerah-daerah sentra produksi maupun untuk menunjang pariwisata.

Pembangunan infrastruktur dipusatkan pada ruas jalan penunjang Kawasan Stategis Penunjang Pariwisata Nasional maupun Daerah, penyediaan air bersih di destinasi pariwisata  pada 22 Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga menitikberatkan penyediaan jaringan air minum dan rehabilitasi Daerah Irigasi di beberapa daerah dalam rangka mendukung penanggulangan stunting dan kemiskinan.

"Terkait dengan penyediaan infrastruktur yang merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota, saya minta untuk disinergikan dengan infrastruktur yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, agar tercipta suatu konektivitas yang menyeluruh serta memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap peningkatan perekonomian daerah dan mutu pelayanan kepada masyarakat, " pungkasnya.

Embung Penkase Penuhi Kebutuhan Air Masyarakat

Pemerintah provinsi NTT melalui Dinas Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun satu unit embung di kelurahan Penkase, kecamatan Alak, kota Kupang.

Kepala Dinas PUPR NTT, Maksi Nenabu  mengatakan, progres pembangunan embung Penkase sudah mencapai 30 persen.

Menurut Maksi, progres itu berjalan positif, lantaran penandatanganan kontrak kerja baru dilakukan beberapa bulan lalu tetapi kontraktor sudah mampu bekerja secara baik.

"Bersyukur dalam kunjungan saya kali ini untuk memantau dan monitoring ternyata progres pembangunannya sudah mencapai 30 persen, lebih dari target kita karena baru tandatangan kontrak baru dilakukan beberapa waktu lalu," paparnya. 

Maksi menjelaskan, pembangunan tanggul, dan spil way Embung Penkase sudah dilakukan kontraktor, tinggal pembersihan dan pembenahan di bagian dalam embung.

Embung Penkase itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertanian, peternakan, dan air bersih masyarakat setempat.

"Embung ini dibangun untuk memenuhi keperluan air bersih masyarakat di sini. Selain itu, air ini akan memenuhi kebutuhan lahan pertanian, dan peternakan masyarakat yang di sekitar lokasi ini," tandasnya.

Ia menambahkan, kapasitas daya tampung embung Penkase mencapai 33.000 m3 bahkan bisa lebih karena luas embungnya mencapai 1.500m2. 

"Pembangunan embung akan berakhir sekitar bulan April. Embung ini memiliki daya tampung yang besar sehingga pasti memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat," pungkasnya.

Direksi Proyek PUPR NTT, Yos Djonae mengatakan, pembangunan embung Penkase di atas lahan seluas 1.500 m2 itu sudah berjalan selama dua bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,9 miliar.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved