Berita NTT

906 KM Jalan Provinsi, Persembahan Viktory-Joss Bagi NTT di HUT ke 63 Tahun

906 Kilometer (KM) jalan provinsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan tuntas dibangun dalam jangka waktu dua tahun.

Editor: Ferry Ndoen
pk/irfan hoi
Suasana Jalan di Kota Kupang 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG-  906 Kilometer (KM) jalan provinsi di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan tuntas dibangun dalam jangka waktu dua tahun.

Proses pembangunan jalan  pada era kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi (Victory-Joss) bakal selesai di tahun 2022.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT, Maksi Nenabu menyampaikan itu kepada wartawan di sela-sela kunjungan Monitoring dan Evaluasi proyek pembangunan jalan dan embung di desa Oenaek, kecamatan Kupang Barat, kabupaten Kupang, Kamis, 2 Desember 2021 lalu.

Maksi menjelaskan, total panjang jalan provinsi 2.650 KM, kondisi jalan yang rusak berat dan rusak ringan pada tahun 2019 sepanjang 906,12 KM dan pada tahun 2020 telah dikerjakan sepanjang 365,03 KM.

Baca juga: Di Penghujung Tahun 2021, 100 Persen KK di Desa Komodo - NTT Nikmati Listrik PLN

Kemudian, lanjut Maksi, pada tahun 2021  sedang dikerjakan sepanjang 585,38 KM dengan skema penganggaran yaitu Pinjaman PT SMI, Pinjaman Bank NTT, Pemberian Hibah Jalan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus.

"Seluruh jalan provinsi di NTT yang dijanjikan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi saat kampanye dulu sudah tuntas. Pada tahun 2021 telah dibangun lagi 77 paket jalan sepanjang 585,38 KM yang dibangun menggunakan dana pinjaman PT SMI. Proses tender untuk 76 paket sudah selesai, dan para kontraktor sudah mulai kontrak kerja. Tinggal satu paket jalan provinsi yang masih tender itu di Flores Timur, tetapi dalam waktu dekat sudah mulai dikerjakan," tandasnya.

Proses pembangunan jalan provinsi di NTT yang menggunakan dana pinjaman PT SMI itu dilakukan dengan pendekatan konstruksi yakni dengan Hot Rolled Sheet (HRS)/ jenis campuran beraspal yang menggunakan agregat bergradasi senjang, dan teknologi grading operation (GO).

"Program kita kan kombinasi HRS dan GO, walaupun belum aspal semua tetapi nanti program berikutnya kita tinggal mengaspal yang belum aspal. Dari 906 kilometer itu sampai dengan 2020 kemarin itu kita sudah selesaikan 372.74 kilometer. Jadi untuk 2021, kita sudah programkan 535 kilometer, dan kita tuntaskan," lanjutnya.

Percepat Jarak Tempuh

Sedangkan 1.743 kilometer jalan merupakan jalan yang baik sehingga, kata Maksi, jika ditambahkan pencapaian tahun 2020 sebanyak 372.74 kilometer maka kondisi jalan yang sudah disentuh menjadi 2.115 kilometer.

Ia mengungkapkan, walaupun tidak semua jalan yang dibangun beraspal, tetapi yang penting bisa meningkatkan kecepatan tempuh, dan menekan waktu tempuh yang dulunya 15 kilometer per jam bisa berubah menjadi  40 kilometer per jam.

"Kita tangani itu tidak semua langsung aspal karena kita keterbatasan anggaran tetapi kita merubah waktu tempuhnya menjadi berkurang. Jadi kita pengerasan, rapikan, ratakan , kecepatan yang tadinya 15 kilometer per jam mungkin sudah bisa 40 kilometer per jam. Sudah bisa lebih cepat walaupun belum aspal" bebernya.

Lebih lanjut Maksi menuturkan, kebanyakan jalan di NTT rusak parah sehingga sulit untuk dilewati. Meskipun bisa dilewati, hanya bisa dengan kecepatan 5 sampai 15 kilometer per jam sehingga bagian yang sulit seperti tanjakan diaspal terlebih dahulu mengingat keterbatasan dana.

"Kita tangani, selesaikan jalan dalam 3 tahun ini, intinya merubah yang tadinya kualitas jalan dengan kecepatan tempuh rendah dan waktu tempuhnya tinggi kita merubah supaya kecepatannya bisa ditambahkan dan waktu tempuhnya berkurang sehingga aktivitas ekonomi masyarakat hidup," urainya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved