Gempa Flores
Gempa di Manggarai Barat, ASN Lari Berhamburan Keluar Gedung Kantor Bupati
Peristiwa Gempa Bumi di Kabupaten Manggarai Barat, ASN Lari Berhamburan Keluar Gedung Kantor Bupati
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Bupati yang akrab disapa Edi Endi itu juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan hoaks atau informasi bohong perihal tsunami yang akan terjadi di wilayah Manggarai Barat.
"Segala informasi resmi itu bisa diakses ke pihak kebencanaan seperti BMKG dan BPBD. Jangan menyebarkan informasi di luar informasi resmi dari mereka," katanya.
Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR tersebut berlokasi di laut pada jarak 112 km arah barat laut Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 km.
BMKG pun sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dengan beberapa wilayah di NTT yang berstatus Waspada dan Siaga.
Namun, peringatan dini tsunami tersebut telah berakhir dua jam setelah peringatan pertama dikeluarkan.
Politisi Partai Nasdem itu juga meminta warga untuk bijak menggunakan media sosial dan menyebarkan informasi yang telah diketahui kebenarannya.
Dia merasa hal itu penting dilakukan oleh warga agar tidak menyebarkan kepanikan yang berlebihan di kalangan masyarakat. "Kita harus tetap tenang, namun waspada," ungkapnya.
Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Barat, Ovan Adu mengimbau masyarakat agar tidak panik.
"Kepada masyarakat agar tetap tenang dan jangan panik, gempa tadi tidak terlalu berdampapak kepada kita semua di Manggarai Barat," katanya.
Namun demikian, Ovan menjelaskan, masyarakat diminta untuk tetap waspada jika diumumkan terdapat potensi tsunami.
Terlebih, lanjut Ovan, masyarakat yang berada di pesisir dan kepulauan. "Berpotensi tsunami di pantai utara Manggarai Barat, untuk itu diimbau secara khusus kepada masyrakat yg berada di wilayah pesisir utara pulau Flores untuk tetap waspada gempa susulan dan tsunami. Hanya tetap waspada jika berada di pantai," katanya. (*)