Dosen Undana Kupang Berhasil Bangun Jaringan Air Bersih Terintegrasi di Desa Nekmese
Pasalnya, dosen Undana Kupang yang terlibat dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) berhasil membangun sistem jaringan air bersih terintegrasi.
Wakil Dekan II FKIP Undana itu pun memaparkan, penyediaan air bersih tersebut langsung terintegrasi dengan pertanian, perikanan maupun literasi masyarakat.
“Selama ini kan, masyarakat hanya membuang waktu untuk mengambil air di mata air. Tetapi saat ini, masyarakat bisa berpikir untuk berkebun, membuat kolam ikan dan lainnya. Dan, dengan adanya pojok literasi di sekitar tandon air yang disediakan, maka diharapkan tidak terjadi antrean ketika masyarakat mengambil air. Karena di pojok baca tersebut akan disediakan buku atau koran untuk dibaca,” paparnya.
Ia menambahkan, dalam sistem jaringan air bersih tersebut, sebanyak 23 tandon air ditempatkan di sejumlah titik di Desa Nekmese.
“Dan, aliran air ke setiap tandon hanya menggunakan bantuan gravitasi. Sementara, sebanyak tiga pompa air disediakan di sumber mata air untuk menyuplai air ke atas, karena lokasi pemukiman ke sumber mata air sangat curam,” ujarnya.
Baca juga: Bantu Masyarakat, Mahasiswa Pasca Sarjana IKM Undana Gelar Vaksinasi Bagi Para Lansia
Sistem Air Isi Ulang
Dosen Prodi Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) FKIP ini juga menyebut, di samping perluasan air bersih, pihaknya juga ikut membangun sistem air isi ulang. “Puji Tuhan, program ini berjalan dengan baik. Tahun 2021 ini, di samping peluasan jaringan air bersih, kami juga melakukan pembuatan satu unit bangunan dilengkapi sistem air isi ulang. Jadi mohon izin, setelah ini bapak, mama tidak lihat air kemasan lain, selain air yang kita produksi sendiri,” ungkapnya disambut meriah hadirin.
Ia mengaku, kegiatan yang berhasil dilakukan selama tiga tahun tersebut, bukan karena upayanya sendiri. Tetapi, atas hasil kerja sama dan kerja keras Kepala Desa Nekmese dan jajaran, tim peneliti dan juga sejumlah pemuda dan mahasiswa.
Ia memuji Kades Nekmese yang memiliki visi yang jauh ke depan untuk membangun desanya. Karena itu, rencana kepala desa untuk membangun stadion bola di depan kantor desa pun akan terus didukung dan dilakukan kajian.
“Kita melakukan hal sederhana untuk bisa mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat. Tidak perlu kita berpikir hal yang besar dan rumit,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada kepala desa, tokoh masyarakat dan sejumlah pemuda yang tulus memberi diri untuk membangun Desa Nekmese.
“Saya harap keberhasilan ini akan samakin memacu kita untuk tidak berpuas diri, tetapi mari kita jaga apa yang sudah Tuhan berikan melalui Kemendikbudristek, Undana dan Pemdes Nekmese. Saya percaya sistem jaringan dan seluruh rencana PPMD akan terus berkelanjutan,” tandasnya.
Ia menambahkan, sistem jaringan air bersih terintegrasi yang dilakukan bersama Dr. Rolland bukan berdasarkan pendekatan proyek. Sebab, apa yang dilakukan tersebut merupakan hakekat dari pengabdian kepada masyarakat.
“Sekali lagi, ini bukan karena kami, tetapi semua karena Tuhan dan dukungan dari bapak, mama semuanya. Satu ajakan, mari jaga dan pelihara apa yang sudah ada sekarang. Sebab, ini adalah milik bapak, mama semua, bukan milik kami. Sehingga pelayanan air bersih bisa berkelanjutan. Saya juga mohon maaf jika selama tiga tahun melakukan pendampingan ini tedapat kesalahan,” imbuhnya.
Kepala Desa Nekmese, Krisma J. Baok menyatakan, sangat bersyukur atas kerja keras Dosen Undana, Dr. Jakobis dan Dr. Rolland. Sebab, apa yang dirindukan masyarakat selama bertahun-tahun akhirnya terjawab.
Ia mengaku, selama ini, beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pansimas maupun dari Bank Dunia pernah berupaya untuk menyediakan air bersih. Namun, semua upaya yang dilakukan tidak pernah berhasil. Kades Nekmese itu lantas bertanya, “Untuk apa Tuhan tempatkan kami di Nekmese? Kemudian saya membuat musyawarah dan meminta masyarakat berdoa dan berupaya supaya suatu kali kelak ada air di Nekmese.”
Baca juga: Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Undana Kupang Transplantasi Karang Pasca Seroja