Dosen Undana Kupang Berhasil Bangun Jaringan Air Bersih Terintegrasi di Desa Nekmese
Pasalnya, dosen Undana Kupang yang terlibat dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) berhasil membangun sistem jaringan air bersih terintegrasi.
Pada kesempatan itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemdes Nekmese dan masyarakat yang sudah menerima dosen Undana untuk melakukan pengabdian selama tiga tahun. Dengan ketersedian air bersih, lanjut Dr. Umbu, akan berdampak terhadap geliat sektor pertanian dan perikanan di Desa Nekmese.
Untuk itu, ia berharap Desa Nekmese tetap menjadi Desa Binaan Undana. “Sehingga semua ilmu yang dimiliki Undana bisa sampai ke Desa Nekmese, dan suatu saat desa ini bisa melahirkan doktor,” pungkasnya disambut tepuk tangan masyarakat.
Pengakuan Masyarakat
Ketua Lembaga Adat Desa Nekmese, Sefnat Antonius Arkalaus Masneno ketika dimintai komentarnya usai peresmian tersebut mengaku, sekian lama masyarakat Desa Nekmese mengeluh atas kesulitan air bersih di desa itu. Meski sudah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta di desa tersebut, namun semuanya tidak membuahkan hasil. Namun, dengan adanya pendampingan yang dilakukan Undana, menurutnya sangat berdampak baik bagi masyarakat. Hal itu ditandai dengan ketersediaan air bersih dengan sistem jaringan terintegrasi. Untuk itu, jika terdapat program pengabdian dari Undana di Desa Nekmese, maka Pemdes dan masyarkat harus tetap menerima dengan baik.
“Ke depan, kalau ada program dari Undana, maka kami masyarakat Desa Nekmese siap menerima dan bekerja sama dengan baik,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dusun IV Desa Nekmese, Heindat Ora. Menurutnya, masyarakat Desa Nekmese sangat besyukur atas pendampingan dan pengabdian yang dilakukan Undana. Sebab, dengan adanya pendampingan tersebut, saat ini masyarakat sudah menikmati air bersih.
“Kami hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada Undana dan Kemendikbudristek, karena sudah merasakan air bersih,” ujarya.
Karena itu, apa yang sudah dihasilkan Undana perlu dijaga sehingga kelak bisa dirasakan oleh anak cucu.
“Apa yang sudah dihasilkan Undana harus tetap dijaga supaya anak cucu juga bisa nikmati, karena saat ini kami sudah nikmati air bersih,” pungkasnya.
Pantauan Humas Undana, sejumlah perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat setempat antusias mengikuti acara peresmian tersebut. Di akhir peresmian tersebut, sejumlah pemuda, masyarakat sempat serta dosen FKIP Undana dan pegawai melakukan yel-yel “sekarang sumber air su dekat” (rfl/humas/pol).