Dosen Undana Kupang Berhasil Bangun Jaringan Air Bersih Terintegrasi di Desa Nekmese
Pasalnya, dosen Undana Kupang yang terlibat dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) berhasil membangun sistem jaringan air bersih terintegrasi.
Ia menyebut, Tuhan yang ia sembah bukan Tuhan yang tuli. Karena itu, ia selalu berdoa kepada Tuhan.
“Entah proses Tuhan seperti apa, tetapi suatu ketika kita akan minum air (langsung di kampung,” ungkapnya.
Ketika Undana melalui Dr. Yakobis melakukan kajian dan proposal, dirinya kemudian ikut menandatangani proposal itu.
“Saya kira tidak bisa, sebab, persoalannya, jarak air itu 200 meter berada di bawah pemukiman, banyak orang kemudian menyebut air dari bawah tidak bisa mengalir ke atas,” ceritanya.
“Saya lalu begumul dan minta masyarakat berdoa. Sebab, orang belum sejahtera kalau tidak ada air, karena air itu sumber kehidupan. Memang masyarakat mau kerja tetapi tidak ada air, sehingga sangat sulit,” imbuhnya.
“Kadang jam 12 malam, saya belutut di mata air dan bedoa. Kenapa Tuhan izinkan kami hidup di atas (Desa Nekmese), apakah Tuhan tidak dengar umat Tuhan,” kenangnya dengan nada terbata-bata.
Pihaknya mengaku apa yang dilakukan Undana dan Kemenristekdikti sebagai jawaban dan anugerah Tuhan. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bisa memelihara sistem jaringan air bersih terintegrasi yang sudah ada.
“Pelihara apa yang Tuhan sudah kasih. Kita tidak tahu musim ini. Kadang-kadang panas, sehingga debit air kecil, tetapi kita masih bisa bertahan hingga sekarang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ungkap dia, Desa Nekmese masih membutuhkan bantuan Undana, karena 90 persen masyarakat hidup dari bertani. “Undana bukan hadir dan mendidik soal air saja, tetapi soal penghijauan dan administrasi. Saya pikir, Desa Nekmese sangat beruntung bisa bekerja sama dengan Undana. Sebab, program ini hanya untuk desa-desa tertentu saja,” ujarnya.
“Kami tidak punya hal istimewa untuk diberikan kepada bapak-bapak, tetapi kami berdoa Tuhan menempatkan bapak-bapak untuk menjadi penyalur bekat bagi yang terus mengharapkan bantuan,” katanya.
Dr. Umbu Lili Pekuwali, S.H, M.H ketika meresmikan sistem jaringan air bersih terintegrasi tersebut menyampaikan, terima kasih kepada dua dosen Undana yang sudah berhasil melakukan kegiatan PPMD. Ia juga memuji Kepala Desa Nekmese yang sudah melakukan kerja sama dengan Undana dan Kemendikbudristek. Sebab, jika Pemdes tidak membuka diri untuk bermitra, maka kegiatan PPMD tidak bisa mendatangkan kemaslahatan bagi banyak orang.
Ia menyebut, apa yang dilakukan Dr. Yakobis dan Dr. Rolland telah menambah sukacita masyarakat Desa Nekmese. Bahkan, hal tersebut kembali mengingatkannya tentang adagium “Sumbe air su dekat” yang kerap menghiasi layar TV, maupun media cetak dan online.
Untuk itu, pada kesempatan tersebut ia memuji apa yang dilakukan kedua dosen Undana itu. Menurutnya, apa yang dirasakan masyarkat Nekmese saat ini sebagai buah dari tangan dingin dua dosen Undana.
Baca juga: Prodi Sosiologi Fisip Undana Kupang Adakan Seminar Nasional, Ini yang Dibahas
Pihaknya berharap, ke depan kegiatan pemberdayaan harus dilakukan dosen untuk mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat. Ia menyebut, dengan adanya Organisasi dan Tata Kerja (OTK) baru Undana, maka Undana akan memiliki sembilan fakultas, dari sebelumnya sebanyak 11 fakultas.
Menurutnya, hal tersebut perlu untuk menghindari banyaknya jabatan yang diemban oleh dosen. Dengan begitu, lanjut dia, para dosen bisa lebih serius untuk melakukan pengabdian kepada masyarkat.