Berita Pendidikan

Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Undana Kupang Transplantasi Karang Pasca Seroja

Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Undana Kupang menggandeng berbagai pihak mengadakan transplantasi karang pasca badai seroja di Teluk Kupang, Nusa

Editor: Ferry Ndoen
Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Undana Kupang Transplantasi Karang Pasca Seroja
Keterangan foto: Dok. Pribadi/
transplantasi terumbu karang 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Undana Kupang menggandeng berbagai pihak mengadakan transplantasi karang pasca badai seroja di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur. Akibat Seroja telah merusak terumbu karang di perairan teluk Kupang.

Survei cepat yang dilakukan Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Universitas Nusa Cendana (Undana), dan Universitas Muhammadiyah Kupang menunjukkan salah satu lokasi ekosistem karang yang rusak berat terdapat di perairan sekitar Namosain.

Pemulihan fungsi ekologis sesuai habitat terumbu karang perlu dilakukan melalui proses rehabilitasi ekosistem, sehingga akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap mata pencaharian masyarakat pesisir sebagai bagian dari fungsi ekonomi terumbu karang, terutama kepada nelayan.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka kegiatan transplantasi karang dilakukan untuk memperbaiki ekosistem karang pada perairan sekitar Rumah Tujuh di Namosain pada tanggal 31 Oktober 2021 lalu.

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan-Universitas Nusa Cendana berinisiatif melalui skema Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh para dosen dan mahasiswa untuk merehabilitasi ekosistem karang yang rusak ini.

Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak dari instansi vertikal baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan seperti BKKPN Kupang, PSDKP Kupang, BPSPL Denpasar Wilker NTT, maupun dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seperti BBKSDA NTT.

Selain itu, LSM Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Komunitas Underwater Kupang, Komunitas Au Manekat Tasi, Komunitas Free Diving Kupang, dan masyarakat di RT 07 Kelurahan Namosain.

Transplantasi karang dilaksanakan menggunakan model Jaring Laba-Laba sesuai pedoman Kepdirjen PRL Nomor 10 Tahun 2021.

Secara singkat pada metode ini fragmen karang diikat pada rangka besi berbentuk jaring laba-laba yang telah dilapisi oleh cat tahan karat, campuran resin-katalis dan talk, serta pasir laut.

Lumban Nauli Lumban Toruan, dosen pada Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan dalam sambutannya mengatakan terdapat 100 rangka yang ditenggelamkan.

Pada masing-masing rangka diikat sebanyak 13 bibit karang, sehingga terdapat total 1300 fragmen karang.

Kerangka tersebut lalu diletakkan pada dasar laut yang pada awalnya adalah habitat terumbu karang, namun saat ini telah hancur akibat seroja.

Pada kesempatan yang sama, Lumban menyampaikan agar warga sekitar dapat menjaga lokasi transplantasi supaya pertumbuhan karang bisa optimal dan jumlah ikan di sekitar Namosain bisa bertambah.

Oyang Lailu, Ketua RT 07 pada saat membuka kegiatan transplantasi secara resmi ini menyampaikan terimakasih atas partisipasi dari akademisi, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, para komunitas, dan masyarakat rumah tujuh yang berperan aktif untuk memulihkan ekosistem karang yang telah hancur akibat badai seroja.

Model kolaboratif pentahelix antara akademisi, pemerintah, komunitas dan masyarakat, lembaga swasta seperti perusahaan dan LSM, serta media diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut yang berkelanjutan.

Dukungan dalam mewujudkan pemulihan ekosistem karang ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan habitat terumbu karang yang berdampak positif pada lingkungan dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.(*)

Berita Pendidikan Lainnya :

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved