Berita Ende
Kabar Buruk dari Kota Ende di Hari Sumpah Pemuda, Mawar, Kamu Masih Punya Masa Depan
Kabar Buruk dari Kota Ende di Hari Sumpah Pemuda, Mawar, Kamu Masih Punya Masa Depan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Semarak Hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, cukup terasa. Pemerintah Kabupaten Ende, menggelar apel memperingati peristiwa 28 Oktober 1928 silam itu.
Pesan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, ada 64,50 juta pemuda Indonesia atau seperempat dari populasi penduduk Indonesia menjadi harapan besar kemajuan bangsa yang sudah di depan mata.
Berhamburan di media sosial, berbagai ucapan. Beragam pula pernyataan para tokoh merefleksikan Hari Sumpah Pemuda yang dimuat dalam pemberitaan media.
Di tengah semarak Hari Sumpah Pemuda, Mawar (bukan nama sebenarnya), seorang pelajar di Kota Ende, meratapi nasibnya. Ia telah dinodai oleh IS, pria 53 tahun, yang sudah beristri.
Baca juga: Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten Ende Tahun 2020
Doa dan harapan keluarga, Mawar masih punya mimpi untuk masa depannya. Sejumlah awak media yang mendengar kabar mengenai Mawar, bergegas menuju rumah Mawar di Jl. Mahoni, Kelurahan Kota Ratu, Kota Ende.
Bibir Mawar terkatup rapat, matanya berkaca - kaca. Terlalu berat beban yang ia harus pikul diusianya yang baru menginjak 16 tahun. Mawar sesekali mengusap air mata dengan jilbabnya.
Sang ibu yang duduk di samping, juga tak mampu berkata - kata. Ia berusaha tetap tegar, meski tak ada lagi sosok suami yang biasa menguatkannya tatkala susah.
Beruntung masih ada Aran Abdul Syukur paman Mawar, yang mendampingi Mawar dan Ibu. Jerit hati Mawar dan Ibunya diuraikan Aran.
Meski geram, Aran berusaha tenang, berkisah di depan awak media. Yah, Aran tak menyangka IS tega menodai Mawar, anak yatim yang seharusnya mendapat perlindungan.
Ayah Mawar meninggal dunia empat tahun lalu. Mawar anak sulung dari tiga bersaudara. Sebagai sulung, Mawar merasa punya bertanggung jawab meringankan beban ibunya, yang dalam keterbatasan ekonomi harus menafkahi tiga anak.
Baca juga: OJK gandeng BEI Edukasi Keuangan di Kabupaten Ende NTT
Namun, Mawar bertemu dengan orang salah, yang justru memanfaatkannya sebagai pelampiasan nafsu birahi.
Kisahnya, Mawar yang saat ini duduk di bangku kelas I SMA, dulu, sewaktu masih kelas III SMP, sejak Maret 2021, biasa membantu di rumah IS, mencuci piring, masak, menyapu dan menjaga Ibu IS yang sudah renta.
Dengan begitu, Mawar bisa memperoleh sedikit bantuan dari IS untuk membantu menopang kebutuhannya dan keluarga.
Namun, ia tak menyangka, IS diam - diam memeram niat busuk. IS kemudian beberapa kali secara paksa dengan ancaman, bujuk rayu, menyetubuhi Mawar.