Berita Sumba Timur
DPRD Sumba Timur Akan Gelar Klarifikasi dan RDP Terkait Pengiriman Kuda Betina Ke Luar Pulau Sumba
Dewan Perwakilan Rakyat daerah DPRD Sumba Timur akan melakukan klarifikasi dan rapat dengar pendapat (RDP) terkait hasil inspeksi mendadak komisi B DP
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU --- Dewan Perwakilan Rakyat daerah DPRD Sumba Timur akan melakukan klarifikasi dan rapat dengar pendapat (RDP) terkait hasil inspeksi mendadak komisi B DPRD pada 22 Oktober 2021 lalu. Klarifikasi dan rapat dengar pendapat akan digelar pada Rabu 27 Oktober 2021 besok.
Berdasarkan undangan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua DPRD Sumba Timur, Umbu Kahumbu Nggiku, klarifikasi dan rapat dengar pendapat akan menghadirkan pihak komisi B DPRD Sumba Timur, pemerintah daerah Sumba Timur dan para pihak.
Sebelumnya, ketua Komisi 2 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumba Timur, Ebenhaezer Ranggambani menyebut pihakmya akan mendorong dibentuknya panitia khusus (pansus) terkait dugaan sindikat yang meloloskan kuda-kuda betina produktif keluar dari wilayah Kabupaten Sumba Timur.
Pasalnya, dalam Peraturan Daerah (Perda) Sumba Timur nomor 8 tahun 2012 tentang Kepemilikan dan Pemeliharaan Ternak telah melarang untuk mengantar-pulaukan ternak besar betina yang produktif kecuali untuk kepentingan khusus yang diatur lebih lanjut dengan peraturan bupati.
Baca juga: Atlet Asal Sumba Timur di PON Papua : Pemkab Angkat Jadi Teko, KORPRI Beri Tambahan Bonus
Hal tersebut, menyusul lolosnya puluhan kuda betina produktif dari wilayah Sumba Timur untuk diangkut ke Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat 21 Oktober 2021.
"Kita akan dorong untuk bentuk pansus. Rencananya kita akan panggil dalam waktu satu dua hari ini," ujar Ebenhaezer Ranggambani kepada POS-KUPANG.COM.
Komisi 2 DPRD Sumba Timur merasa telah dikibuli Balai Karantina Waingapu. Tak hanya sekali, Komisi 2 bahkan mengaku dikibuli dua kali terkait lolosnya puluhan kuda betina produktif dari wilayah Sumba Timur. Ketua Komisi 2 DPRD Sumba Timur, Ebenhaezer Ranggambani pun mengaku kecewa atas kejadian itu. (hh)