Opini Pos Kupang
Teologi Sosial John Prior Senandung 75 Tahun
Sebelum mengetahui sekilas tentang John, artikel ini saya tulis dalam rangka hari ulang tahun John Prior yang ke-75 pada 14 Oktober 2021
Oleh: Kris Ibu (Tinggal di Wisma Fransiskus Ledalero, Maumere)
POS-KUPANG.COM-Sebelum mengetahui sekilas tentang John, artikel ini saya tulis dalam rangka hari ulang tahun John Prior yang ke-75 pada 14 Oktober 2021.
Riwayat hidup dan karya John Prior disarikan dari buku "Merambah ke Segala Arah" (Maumere: Penerbit Ledalero, 2020) editortnya Hsu Monica dan buku "Menerobos Batas-Merobohkan Prasangka", Jilid I dan II (Maumere: Penerbit Ledalero, 2011) editornya Paul Budi Kleden dan Robert Mirsel.
John Mansford Prior lahir dari pasangan Vincent Thomas Prior dan Kathleen Mary Mansford di Ipswich, Inggris, pada 14 Oktober 1946.
Anak laki-laki kelima dalam keluarga ini menempuh studi Filsafat dan Sosiologi di Donamon Castle, Irlandia (1965-1968), Teologi dan Antropologi Sosial di Missionary Institute London, Inggris (1968-1972), meraih gelar Graduate Diploma in Religius Education dari Universitas Cambridge, Inggris (1973), lalu PhD dalam Teologi Interkultural dari Universitas Birmingham, Inggris (1987).
Pemakalah dalam lebih dari 165 Simposium, Konferensi dan Lokakarya ini pernah menjabat sebagai Pontifical Council for Colture-PCC (Penasihat Dewan Kepausan untuk Kebudayaan) selama 15 tahun (1993-2008).
Adapun PCC ini didirikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1982. Beliau juga mendampingi Musyawarah Umum (Kapitel) beberapa Tarekat Biarawan/wati di kawasan Asia, dan ret-ret bagi Imam, Religius, dan Awam.
Selain menjadi Anggota Dewan Penyunting Asians Horizons (Bangalore, India) sejak 2014 hingga kini dan Anggota Dewan Penyunting Asians Chsristians Studies (Chennai, India) sejak 2016 hingga kini, Pastor dan Biarawan Societas Verbi Divini-Serikat Sabda Allah (SVD) ini juga menjadi Dosen di ST Atma Reksa, Ende (1990-1997), Dosen tamu di Yarra Theological Union Melbourne, Australia (1990-2009), Dosen tamu di STKIP St. Paulus Ruteng (1993), Dosen tamu di STFT Fajar Timur, Abepura (1996), Tamu Akademik di Melbourne Univercity, Australia (1997-2009), Dosen tamu di Catholic Theological Union, Chicago (1998), Asosiat Peneli Monash University, Australia (2007-2009), Peneliti Kehormatan Melbourne University of Divinity, Australia (2011-kini), Dosen tamu Program Pascasarjana Universitas Kristen Maluku (2014), Staf Pengajar dalam Forum Teologi Asia, Manila (2015), dan Staf Pengajar dalam Kursus Pembaruan di EAPI, Manilsa (2020).
Hingga tahun 2020, John adalah penulis tujuh buku, 145 artikel dalam jurnal (44 artikel diterbitkan dalam dua hingga enam bahasa), 79 bab dalam buku bunga rampai (ditambah 28 bab yang pernah terbit sebagai artikel dalam jurnal -total 104 bab dalam bunga rampai), peyunting 47 buku (38 dalam bahasa Indonesia, delapan dalam bahasa Inggris, dan dua dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Masing-masing dari enam buku tersebut terbit dalam dua atau lebih jilid).
Sejak tahun 1987 hingga kini, John Prior adalah Dosen di STFK Ledalero dan tinggal di Pusat Penelitian Candraditya, Maumere.
Teologi Sosial John Prior
John adalah seorang teolog sosial Katolik. Refleksi iman yang ia hasilkan selalu dituangkan dalam bentuk keterlibatan kepada mereka yang rentan yang lemah. Hal itu ia buktikan lewat pendampingan bagi kaum ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Maumere dan syering Kitab Suci yang rutin dengan para tahanan di Rutan Maumere.
Dalam salah satu kesempatan lokakarya bertema "Mendengar untuk Menjernihkan Keputusan" pada Jumat (26/2/21) di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, John memberikan sebuah horizon baru bagaimana daya dalam diri setiap orang mesti diimplementasikan dalam bentuk mendengar dengan seksama keluh kesah sesama yang menderita.
Dimensi reflektif-kontemplatif seseorang sejatinya merupakan sebauh upaya terus-menerus untuk mencari kehendak Allah dalam cita-cita misioner. Dalam perkataan lain, refleksi mesti membuahkan aksi, dan sebaliknya. John melukis dengan sangat indah bahwasanya seorang beriman kristiani sepatutnya mengendus-endus jejak Allah dalam kehidupan masyarakat.