KKB Papua

Kondisi Terkini Distrik Kiwirok dan Para Nakes Korban Kekerasan KKB Papua

Kasus kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua terhadap para tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok sudah lebih dari sebulan berlalu

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com
Tenaga kesehatan korban insiden Kiwirok dievakuasi dengan helikopter ke Jayapura. Evakuasi para tenaga kesehatan itu dilakukan pada Jumat 17 September 2021. 

“Terkutuk Lamek Taplo bersama kelompoknya. Mereka sudah melakukan aksi biadab yang tak berperi kemanusiaan dan sudah melanggar adat leluhur.

Tidak ada ampun baginya, kutukan itu akan segera datang," ujar Uopdana.

Dirinya meminta agar aparat keamanan secepat mungkin segera mengambil tindakan yang tegas terhadap separatis KKB Papua di pegunungan bintang.

Dugaan pemicu kericuhan

Sekelompok orang dari Suku Kimyal tiba-tiba melakukan penyerangan pada masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah minggu di dalam Gereja Gidi Dekai.

Mereka menyerang warga menggunakan senjata tradisional seperti panah dan parang serta alat tajam lainnya.

Kemudian, para pelaku membakar rumah warga, Hotel Nuri UU dan kompleks Perumahan Bambu Dua.

Peristiwa kekerasan tersebut diduga dipicu kematian Mantan Bupati Yahukimo, Abock Busup di sebuah hotel di Jakarta.

Baca juga: Pos Keamanan di Distrik Kiworok Kembali Diserang, TNI-Polri Balik Hantam KKB Papua

Sekelompok masyarakat Kimyal yang tak terima dengan kepergian Abock Busup kemudian mengamuk dan melakukan pembakaran.

Mereka diduga terprovokasi akibat informasi bohong atau hoaks tentang kematian Abock.

Ribuan orang mengungsi

Usai insiden tersebut, sebanyak 4.580 warga mengungsi mengamankan diri ke Polres Yahukimo dan Koramil Dekai.

Dua hari kemudian pada Rabu (6/10/2021), jumlah warga yang masih mengungsi dan meminta perlindungan sebanyak 3.609 orang.

Polisi mengatakan, kerusuhan massa itu membuat warga trauma dan ketakutan.

KNPB Diduga terlibat

Polisi mengamankan hinggal 56 orang yang diduga terkait kasus kerusuhan tersebut.

Dari penangkapan tersebut, muncul dugaan bahwa ada keterlibatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dalam aksi tersebut.

Sebab, salah satu yang ditangkap merupakan tokoh KNPB Yahukimo, yaitu Ruben Wakla.

"Yang saya tahu dari namanya itu Ruben Wakla," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Senin (4/10/2021).

Ruben Wakla merupakan seorang mantan narapidana yang pernah dihukum karena terlibat kasus jual beli amunisi di Kabupaten Mimika, pada 2019 lalu.

Saat itu, ia diketahui membeli amunisi dari Senat Soll, tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo yang saat ini telah meninggal.

Senat Soll ketika kasus itu terjadi masih berstatus sebagai anggota TNI.

Puluhan orang jadi tersangka

Hingga Jumat (8/10/2021), tersangka kericuhan di Yahukimo menjadi 24 orang. Keesokan harinya atau Sabtu (9/10/2021), petugas meringkus pelaku utama kerusuhan di Distrik Dekai, itu.

"Pukul 04.30 WIT tadi pagi, target pelaku utama MB sudah ditangkap," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri, melalui pesan singkat, Sabtu (9/10/2021).

MB, kata Fakhiri, diduga kuat menjadi penggerak massa saat kericuhan yang menyebabkan enam orang tewas.

Hal ini diketahui dari keterangan banyak saksi mata yang telah dimintai keterangan oleh polisi.

Untuk selanjutnya, MB akan diproses di Jayapura.*

Sumber: Surya.co.id/Kompas.com/Dhias Suwandi

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved