KKB Papua

Kondisi Terkini Distrik Kiwirok dan Para Nakes Korban Kekerasan KKB Papua

Kasus kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua terhadap para tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok sudah lebih dari sebulan berlalu

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com
Tenaga kesehatan korban insiden Kiwirok dievakuasi dengan helikopter ke Jayapura. Evakuasi para tenaga kesehatan itu dilakukan pada Jumat 17 September 2021. 

"Harus ada keterlibatan kepolisian dan babinkamtibmas untuk membantu kami lakukan pelayanan sekitar kota," tambah dia.

Tokoh Masyarakat Menentang Keras Kebrutalan KKB Papua di Kiwirok

Sementara itu, Tokoh masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang, Seni Uopdana, menentang keras kebrutalan KKB Papua di Distrik Kiwirok.

Seperti diketahui, aksi kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang khususnya di Distrik Kiwirok, semakin meningkat.

Melihat banyaknya korban terus berjatuhan, baik dari sipil maupun aparat, Seni Uopdana menilai aksi KKB Papua harus segera diatasi.

Uopdana dalam keterangannya mengatakan jika aksi-aksi KKB Papua tidak kunjung direspon cepat oleh aparat keamanan, ia khawatir konflik akan terus meluas dan dampak yang ditimbulkan juga semakin besar.

“Saya sangat berduka dengan kabar akhir-akhir ini yang terjadi di Pegunungan Bintang.

Memang kelompok bersenjata itu sudah membuat kacau situasi di sini.

Makanya saya berusaha membuka forum, dan meminta kepada aparat keamanan agar bisa segera bertindak tegas terhadap mereka.” ucapnya, Senin (4/10/2021), melansir dari Tribun Papua.

“Peristiwa hitam seperti sekarang ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena ada banyak nyawa yang akhirnya terancam. Saya takut kebiadaban separatis KKB Papua akan meluas,” tambahnya.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Akan Perkuat Persenjatan Prajurit TNI Demi Hancurkan KKB Papua

Uopdana juga menyebutkan jika keberadaan Lamek Alipki Taplo sebagai pemimpin gerakan separatis di wilayah Pegunungan Bintang telah meracuni moral dan pemikiran anak-anak muda.

Lamek Taplo dianggap sudah memberi pengaruh buruk kepada generasi papua.

"Kerugian yang ditimbulkan dari kelompok separatis itu bukan hanya dari ancaman kekerasan, tapi dia dan kelompoknya juga telah merusak pikiran generasi penerus Papua terutama yang berada di wilayah Pegunungan Bintang,” tegasnya.

Atas dasar tersebut, Seni Uopdana tegas mengutuk keberadaan Lamek Alipki Taplo dan para kelompoknya.

Dirinya mengatakan jika aksi yang dilakukan kelompok tersebut telah diluar batas nilai kemanusiaan dan melanggar ajaran adat dari para leluhur.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved