UNHCR Pastikan Memproses Resettlement Bagi Pengungsi Afghanistan yang Ada di Kupang NTT
UNHCR memastikan sedang memproses resettlement untuk pengugsi Afghanistan yang ada di Kupang.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - UNHCR memastikan sedang memproses resettlement untuk pengugsi Afghanistan yang ada di Kupang.
Hal ini diungkapkan Tria, Communication Associate UNHCR, menyusul aksi damai 100-an pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kupang, Kamis (7/10/2021) di depan Kantor IOM Kupang.
Menurut Tria, pihak UNHCR sangat mengerti keresahan dan kekhawatiran yang dirasakan para pengungsi Afghanistan yang ada di Kupang, Provinsi NTT.
"Kami juga menghargai aspirasi yang mereka sampaikan, dan kami pun menyambut penyampaian aspirasi dari para pengungsi," jelas Tria dalam What Up kepada Pos Kupang, Jumat (8/10/2021) pagi.
Terkait permintaan pengungsi untuk bisa diproses resettlement ke negara ke tiga, Tria mengatakan, untuk pemindahan ke negara ketiga, keputusan sepenuhnya berada di negara-negara penerima dan bukan sama sekali wewenang UNHCR untuk memutuskan.
Baca juga: Ratusan Pria Afghanistan Datangi Kantor IOM Kupang, Minta Resetlemen
Baca juga: Kubra Hasani Pegungsi Afghanistan di Kupang Melaporkan Sikap IOM Kepada Wakil Gubernur NTT
"Proses pemindahan ini juga memang memakan waktu yang tidak sebentar, karena ada proses wawancara dan sebagainya," kata Tria.
Jumlah kuota pemindahan ke negara ketiga juga sangat terbatas, tidak hanya untuk pengungsi di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
"Jadi bukan kami belum memproses, tetapi prosesnya memang tidak sebentar dan jumlah kuotanya pun sangat terbatas," jelas Tria.
Terkait pengungsi pengungsi agar pihak UNHCR bisa berdialog dan mendengar aspirasi pengungsi, Tria mengatakan, UNHCR sudah mengadakan konseling untuk pengungsi Afghanistan, Kemarin, Kamis (7/10/2021).
"Rekan kami sudah mengadakan konseling kepada perwakilan dari para pengungsi yang berdemo. Konseling sudah dilakukan kemarin (Kamis 7/10/2021)," kata Tria.

Sementara itu, pihak IOM belum memberikan tanggapan terkait aksi damai yang dilakukan pengungsi di depan Kantor IOM Jumat (8/10/2021) pagi.
Josephine Imelda, Media And Communication Unit IOM Indonesia yang dihubungi melalui What Up dan mail sejak Jumat (8/10/2021) berjanji akan menjawab pertanyaan Pos Kupang setelah dirinya berkonsultasi dengan manajemen internal IOM.
"Thank you so much for your enquiry today. I need time to consult with IOM internal management before going back to you. I really hope you can hold your news until you received official statement from IOM on this matter. Talk to you at the soonest," tyulis Imelda membalas mail pos kupang, Jumat siang.
Untuk diketahui, Kamis 7 Oktober 2021, ratusan pria asal Afghanistan yang ada di Kupang, Provinsi NTT mendatangi Kantor IOM Kupang.
Baca juga: IOM Tegaskan Tak Terlibat Dalam Proses Pengungsi untuk Pemukiman Kembali
Baca juga: Begini Tujuan UNHCR Temui Pengungsi Afghanistan di Kupang Provinsi NTT
Baca juga: Percaya Kepada Wakil Gubenur NTT Josep Nae Soi, Pengungsi Afghanistan Stop Demo di IOM Kupang
Diantara mereka terdapat juga perempuan dan anak-anak. Kedatangan mereka untuk meminta pihak IOM dan UNHCR memproses kepindahan mereka ke Negara ketiga atau resetlemen.
Mereka mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 10.30 Wita. Mereka ingin menemui pihak IOM Kupang, namun pagar kantor tertutup. Ada dua buah unit mobil diparkir di dalam halaman Pos Kupang namun tak nampak ada orang di Kantor IOM Kupang.
Mereka kemudian berkumpul di samping depan Kantor IOM Kupang. Lalu mereka berjejer dan berbaris rapi banjar tiga di depan kantor IOM Kupang kemudian melakukan orasi.
Aksi itu berlangsung sejak pukul 10.00 WIta hingga 12.00 Wita. Dalam aksinya itu ada sejumlah Polisi berpakaian preman yang mengawasi disana.
Baca juga: Pengungsi Afghanistan di Kupang Minta UNHCR, Pemda NTT, Selamatkan Mereka
Baca juga: Curhatan Pengungsi Afganistan, Kami Seperti Burung Dalam Sangkar Tolong Buka Hatimu IOM & UNHCR
Mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi aspirasi agar mereka bisa diresetlemen atau diproses pindah ke Negara ketiga.
Poster itu bertuliskan Afghanistan isnt safe for Hazara Tribe; SOS Mengapa tidak ada yang peduli dengan masa depan para pengungsi; We Want Resettlement; Do Not Treat Us Politically; 14 Pengungsi sudah bunuh diri; 10 years is enough.
Mereka sudah berada di Kupang sejak 4 hingga 9 tahun namun belum diproses pindah. Mereka mengungkapkan kesulitan mereka selama berada di Kupang.

Pendidikan bagi anak-anak khususnya bagi anak yang mestinya duduk di bangku SMP, SMU dan perguruan tinggi tidak bisa terpenuhi.
Hanya anak anak PAUD dan SD yang bisa bersekolah namun itu pun tidak semua dibiayai pendidikannya oleh IOM. Mereka juga tak bisa bekerja.
Mereka juga sangat mengkuatirkan kondisi keluarga mereka yang masih berada di Afghanistan terlebih saat Taliban telah menguasai Negara beberapa waktu lalu.
“Kami mau keadilan proses resetlemen. Situasi Afghanistan semua dunia tahu keadaannya tidak baik, kami punya keluarga disana. Kami minta proses resetlemen agar kami bisa melanjutkan hidup kami dan bertemu dengan keluarga kami lagi,” kata Murtaza Nasiriyang sudah tiba di Kupang sejak tahun 2013 lalu.
Wahid Aryan berharap IOM dan UNHCR bisa menjawab aspirasi pengungsi afghaniastan untuk pindah ke Negara ketiga dan tidak membiarkan mereka terkatung-katung tanpa kesejelasan di Kota Kupang.
Baca juga: Kubra Menangis Disamping Wagub NTT Nae Soi, Pengungsi Afganistan di Kupang Minta Keadilan
Baca juga: Husein Pengungsi Afghanistan di Kupang Mendadak Bisu
“Kita harap UNHCR dan IOM datang omong, tanggungjawab sedikit juga baik. Kita telepon tapi mereka tidak jawab. Kami manusia, kita sama-sama manusia,” sesal Wahid yang sangat prihatin dengan kondisi keluarga di Afghanistan, dimana ada kasus kekerasan setiap harinya.
Harapan senada disampaikan Farzana dan Kubra, ibu dua anak. “Kami sudah hamper 6 tahun ada di Kupang dan tanpa kejelasan untuk resetlemen. Kami mengkuatirkan pendidikan dan masa depan anak-anak kami,” kata Farzana diaminkan Kubra.
Pihak IOM Kupang dan UNHCR yang dikonfirmasi Pos Kupang melalui Whastup dan Mail, belum memberikan jawaban. Josephine Imelda, humas IOM Jakarta minta waktu sampai besok untuk bisa menanggapi aksi damai pengungsi itu.
Berikut foto-foto aksi damai pengungsi di depan Kantor IOM Kupang diabadikan wartawan pos-kupang.com, novemy leo:



