Berita Manggarai Timur

Aspirasi Julie Laiskodat, 100 Petani di Manggarai Timur Ikut Bimtek Sarana Pascapanen Kopi

mencapai 681,29 hektar yang terdiri dari kopi arabika seluas 275,93 hektar dan kopi robusta seluas 405,36 hektar.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Para petani kopi sedang mengikuti Bimtek 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG-- Sebanyak 100 orang petani kopi di Kabupaten Manggarai Timur dan juga petugas pertanian lapangan mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Sarana Pascapanen Kopi. Kegiatan Bimtek Sarana Pascapanen Kopi ini juga merupakan aspirasi dari, Julie Sutrisno Laiskodat, anggota Komisi IV DPR RI.

Kegiatan Bimtek dengan menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 secara ketat ini, berlangsung di Aula Hotel Maryos, Golo Lada, Borong, Rabu 29 September 2021.

Sebelumnya, Selasa 27 September 2021 juga ada 100 orang petani kopi di Kabupaten Manggarai Timur mengikuti Bimtek terkait Peremajaan Tanaman Kopi Arabika.

Kegiatan Bimtek Peremajaan Tanaman Kopi Arabika dan Sarana Pascapanen Kopi ini  dibuka langsung oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum dan ditutup oleh Wakil Bupati (Wabup) Manggarai Timur, Drs Jaghur Stefanus. 

Kegiatan Bimtek ini juga menghadirkan Tim dari Pusat Penelitian (Puslit) Kopi dan Kakau, Jember.

Baca juga: Update Kode Redeem ML Hari Ini 29 September 2021, Cara Tukar Kode Redeem Mobile Legends

Bupati Agas dalam sambutanya sebelum membuka kegiatan Bimtek itu, mengatakan, Kabupaten Manggarai Timur adalah salah satu penghasil kopi di Provinsi NTT dengan luas lahan kopi 27.877,73 hektar yang terdiri dari kopi Arabika seluas 9.449,13 hektar dan robusta 18.428,60 hektar.

Sedangkan produksi kopi mencapai 8.668,87 ton terdiri dari produksi kopi Arabika 2.617,81 ton dan kopi robusta 6.051,06 ton dengan rata-rata produktivitas kopi Arabika 422 Kg/hektar dan kopi robusta 425 kg/hektar.

Untuk total tanaman kopi yang sudah tua atau sudah rusak, jelas Bupati Agas, mencapai 681,29 hektar yang terdiri dari kopi arabika seluas 275,93 hektar dan kopi robusta seluas 405,36 hektar. Karena itu layak dilakukan kegiatan rehabilitasi atau peremajaan.

Bupati Agas juga menjelaskan, berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur tahun 2020, data cadangan untuk potensi pengembangan tanaman kopi seluas 4.892 hektar dengan rincian kopi arabika seluas 3.567 hektar dan robusta seluas 1.325 hektar.

Menurut Bupati Agas, rendahnya produksi, produktivitas serta mutu hasil komoditas kopi karena sebagian tanaman kopi sudah tua, teknis budidaya dan penanangan pascapanen tidak sesuai SOP, sarana usaha tani dan prasarana pascapanen belum memadai.

Selain itu, terbatasnya kemitraan antara pengusaha atau industri dengan petani perkebunan, akses permodalan masih terbatas dan kapasitas kelembagaan petani masih rendah.

Baca juga: Tolak Otopsi, Keluarga Iklas Menerima Kematian Korban Yohanes Ladur di Golo Wune, Manggarai Timur 

Untuk mengatasi masalah itu, kata Bupati Agas, pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah telah melakukan kebijakan strategis untuk meningkatkannya dari tahun ke tahun melalui bantuan bibit unggul, sarana dan prasarana pengelolaan hasil komoditas perkebunan serta pelatihan petani melalui sekolah lapang kopi.

Menurut Bupati Agas, potensi tanaman perkebunan di Kabupaten Manggarai Timur sangat besar, tetapi tidak seimbang dengan pengelolaan baik dari hulu sampai hilir dan juga keterbatasan sumber daya manusia, sehingga belum ada dampak kesejahteraan yang cukup signifikan yang dirasakan oleh para petani khususnya petani kopi.

Dikatakan Bupati Agas, melalui Bimtek itu sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani terutama tentang penggunaan varites unggul, pengendalian organisme pengganggu tanaman dan penangan pascapanen.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved