Berita Nagekeo
Uskup Angung Ende Letak Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa
semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan Gereja Kristus
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, MBAY-Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa, di Kecamatan Aesesa Selatan Kabupaten Nagekeo, Jumat 24 September 2021.
Acara peletakan batu pertama tersebut diawali dengan ibadat sabda pemberkatan yang dipimpin langsung oleh yang mulia Uskup Agus Ende Mgr. Vincentius Sensi Poto Kota, didampingi beberapa imam konselebran.
Setelah ibadat pemberkatan dilanjutkan dengan ritual adat peletakan batu oleh tokoh adat setempat Benyamin Laki dari suku Woe Ebu Tuza, Sao Peti Piri Nago Nua, dan Bola Pare Isi Uwi.
Ritual tersebut bertujuan untuk momohon izin kepada leluhur agar secara bersama sama memberikan dukungan dan merestui kegiatan pembangunan gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa.
Bukti dukungan penuh dari para leluhur dan tokoh adat secara nyata dengan diserahkannya tanah seluas kurang lebih 2,5 hektar untuk pembangunan gereja tersebut.
Ritual adat diakhiri dengan peletakan batu pertama oleh Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota yang disaksikan oleh Bupati Nagekeo dan para undangan lainnya. Peletakan batu pertama tersebut sebagai tanda dimulainya pembangunan Gereja Kristus Raja Jawakisa.
Baca juga: Angka Kasus Positif Covid-19 di Nagekeo Menurun, Namun Hal Satu Ini Perlu Diwaspadai
Ketua Panitia Pembangunan Gereja, Fransiskus Sina diawal sambutan singkatnya menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada semua yang terlibat dalam pembangunan Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa.
Sementara itu, Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para tokoh adat dan para pemilik tanah yang sudah merelakan dan memberikan tanah kepada pihak gereja.
Menurutnya, penyerahan tanah bukan hanya untuk kepentingan gereja semata, tetapi sebagai Bupati, dirinya melihat dari sisi spiritual, dan juga dari sisi geografis pariwisata dimana letak Gereja Paroki Kristus Raja Jawakisa tersebut berada tepat ditengah-tengah pulau Flores.
"Hal ini akan menjadi daya tarik wisata rohani yg dapat memikat siapapun yg datang ke Nagekeo terutama di Jawakisa," ujarnya.
"Selama ini kita hanya mengenal Ring of the Kawa, Ring of the Mbay, Ring of the Ebulobo maka kali ini saya ingin katakan ada Ring of the Rendu," kata Don Mengakhiri sambutannya.
Baca juga: Pegawai Lapas Bajawa Ditemukan Tewas Gantung Diri di Jembatan Romba-Nagekeo
Pada kesempatan tersebut, Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan gereja adalah ikon kita umat kristiani.
"Peletakan batu yang biasa orang kenal dengan sebutan batu penjuru, batu karang yang kokoh itu harus ada kerja sama yang kuat antara kita semua. Kita jangan melihat siapa yang berperan lebih atau siapa yang kurang berperan tetapi ini semua adalah bentuk partisipasi setiap orang dalam melaksanakan rencana kita bersama. Saya tidak menyebutkan ini rencana gereja tetapi saya menyebutkan rencana kita bersama," ujarnya.
Uskup Vincentius menganalogikan bahwa batu dan pasir tidak akan merekat kalau tanpa semen. Besi beton tidak bisa berdiri tegak tanpa kawat pengikat, begitupun untuk bangunan gereja yang menjadi rumah ibadah yang menjadi ikon umat kristiani. Tidak bisa berdiri kokoh tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak.