Berita Pemprov NTT
Bank NTT Launching ATM Kontiner dan Smart Branch di Kota Kupang
Banyak warga yang hidup bersama tetapi kelembagaan perkawinan belum selesai. Masih ada KTP yang zaman dulu mereka pegang

Ia juga meminta pengawasan dari bank Indonesia (BI) agar sistem pengawasan keuangan di desa bisa berjalan baik. Ajakan itu juga ditujukan bagi OJK dan mitra lainnya yang bisa bekerjasama.
Sementara itu, untuk smart branch, Alex mengklaim dapat memberi kemudahan dan percepatan pelayanan bagi nasabah saat membuka rekening dengan durasi paling lama dua menit. Layanan ini menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) dari nasabah.
"Pak wali dan pak bupati, kalau layanan administrasi kependudukan lain bisa kita desain seperti ini, maka mesin ini akan mempermudah layanannya. Parameternya juga disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku," jelasnya.
Alex juga membeberkan, implementasi QRIS yang dilakukan bank NTT bersama BI dan lembaga keuangan lain, ditemukan masalah paling banyak yakni masalah lembaga masalah perkawinan. Ia mengatakan temuan ini terjadi di pasar inpers dan Oeba.
"Banyak warga yang hidup bersama tetapi kelembagaan perkawinan belum selesai. Masih ada KTP yang zaman dulu mereka pegang," katanya.
Masalah ini, menurutnya perlu dipikirkan solusi bersama sehingga masyarakat yang membutuhkan percepatan akses bisa dibantu. Akibat masalah ini berlanjut hingga ke proses vaksinasi dan menyebabkan ada masyarakat yang tidak bisa terlayani.
Dia mengkonfirmasi bahwa layanan teller di bank NTT akan berkurang seiring penerapan mesin branch digital. Ada pelayanan STS, pinjaman, TOB. OJK juga mendorong agar adanya pengembangan digitalisasi pada beberapa layanan.
"Kita juga sedang koordinasi dengan Peruri sehingga dengan biaya materai dan digital signature bisa segera pakai dalam pelayanan," tandasnya.
Alex menyampaikan adanya temuan juga saat melakukan penerapan digital di layanan ini. KTP warga yang discan saat proses menemukan adanya data ganda. Sehingga, pihaknya pun menyarakan agar masyarakat bisa memperbaharui KTP ke dinas Dukcapil setempat.
Diketahui, acara launching ini dilakukan wali kota Kupang, Jefri Riwu Kore didampingi bupati Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday, Kepala BI Kpw NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, kepala OJK NTT Robert Sianipar. (*)