Breaking News

14 Tahun WVI Upayakan Pemenuhan Kesejahteraan Anak di Sikka, WVI Tutup Program di Sikka

WVI mendampingi 50.263 warga dan bekerja bersama pemerintah daerah mulai dari tingkat desa, kecamatan (Kecamatan Nita, Lela dan Doreng), hingga kabupa

Penulis: Hermina Pello | Editor: Hermina Pello
WVI untuk POS-KUPANG.COM
VWI tutup program di Kabupaten Sikka, Jumat 10 September 2021 - 14 Tahun WVI Upayakan Pemenuhan Kesejahteraan Anak di Sikka, WVI Tutup Program di Sikka 

Sebanyak 78,0% siswa sekolah dasar yang dapat membaca dengan pemahaman yang baik (Hasil Survei Baseline WVI 2017). 46 Sekolah Dasar yang telah menerapkan Pendidikan Karakter
Kontekstual dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, para guru juga mendapatkan pelatihan dan sebagian diantaranya mendapat sertifikasi sebagai guru pembimbing.

Baca juga: WVI Ende Bagikan 2000 Buku untuk Anak-anak Selama Pandemi Covid-19

4. Mekanisme perlindungan anak lebih baik

Sebanyak 6 desa telah menerapkan sistem dan mekanisme untuk menindaklanjuti masalah perlindungan anak (sebelumnya tidak ada). Anak-anak di 20 desa juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok anak (ada 19 kelompok remaja dan 16 kelompok anak yang aktif dari 20 kelompok anak yang dibentuk di desa layanan), dan mereka aktif menyampaikan suaranya kepada pemerintah desa/kabupaten dan berpartisipasi dalam pertemuan masyarakat. Orangtua/pengasuh telah menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pengasuhan positif.

5. Kesiagaan Terhadap Bencana
Sebanyak 78% rumah tangga mampu menerapkan pengurangan risiko bencana (2019), meningkat dari tahun 2017 sebesar 32%. Terdapat 3 komite kesiapsiagaan bencana yang berfungsi dan memiliki Rencana Kesiapsiagaan Bencana yang diperbarui tiap tahun. Turut mendukung Pemerintah Kabupaten Sikka dalam penanganan bencana erupsi Gunung Rokatenda pada tahun 2013, respon KLB DBD 2020 bagi anak-anak penyintas di 3 kecamatan dampingan, serta terlibat aktif dalam promosi pencegahan COVID-19 dan dukungan APD ke 10 fasiltas kesehatan di kabupaten Sikka.

Wakil Bupati Sikka Romanus Woga menyampaikan, "Dengan ditutupnya program di Sikka, bukan berarti program berhenti. Kita harus teruskan apa saja yang dilakukan WVI di Sikka. Terimakasih atas karya yang sudah dilakukan untuk membantu masyarakat. Kita harus apresiasi kegiatan selama 14 tahun, dan itu merupakan pembelajaran bagi kami semua. Yang kami harapkan, anak-anak bisa terus melanjutkan pendidikan mereka, karena menurut Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh di dunia."

Uskup Maumere Mgr. Edwaldus Martinus Sedu menyatakan ungkapan syukur atas pelayanan WVI
AP Sikka di wilayah Keuskupan Maumere.

"Melalui kehadirannya, WVI AP Sikka telah membantu gereja dan masyarakat untuk beri perhatian kepada beberapa bidang yang sangat penting antara lain kepemilikan akta kelahiran, deklarasi desa layak anak, kampanye penghentian kekerasan, pendampingan anak dan orangtua. Kegiatan ini telah memberi kontribusi yang sangat signfikan dalam konstelasi karya pastoral di Keuskupan Maumere. Sungguh masyarakat telah merasakan manfaat dari berbagai program yang dijalankan WVI di Sikka. Terima kasih kepada para sponsor, donor, dan seluruh pimpinan dan staff WVI. Dengan sedih kami harus melepas kepergian WVI, berkat Tuhan senantiasa beserta kalian," ungkap Mgr Edwaldus.

Emira Simeqi, Program Manager Asia & West Africa World Vision Canada, mewakili para sponsor WV Canada mengatakan, sangat senang menyaksikan transformasi yang terjadi di Sikka selama 14 tahun terakhir, dan bagaimana kerja bersama ini telah membuahkan hasil yang baik. "Mengutip pernyataan Bunda Theresa, kita tidak perlu melakukan hal yang besar, tetapi kita dapat melakukan hal kecil dengan cinta yang besar. Bersama kita bisa melakukan hal-hal yang menakjubkan," kata Emira

Berita lain terkait VWI

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved