Berita Manggarai Timur

Ikut Bimtek Pasca Panen Chip Porang & Produk Turunannya, Petani di Matim Harap Hasilnya Berkualitas

Ikut Bimtek Pasca Panen Chip Porang & Produk Turunannya, Petani di Matim Harap Hasilnya Berkualitas

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Para petani sedang mengikuti kegiatan Bimtek Pasca Panen Pertanian. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Ivantus Agung (41) petani Porang asal kampung Nonggu, Desa Persiapan Beka Lando, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur sangat bangga dan bersyukur kerena memperoleh ilmu tentang Pasca Panen Pertanian khusus Proses Pengeringan Chip Porang serta Produk Turunannya, sehingga hasilnya berkualitas dan memuaskan.

Ivantus menyampaikan itu di sela mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang berlangsung di Aula Hotel Maryos, Golo Lada, Borong, 6 September 2021.

Kegiatan Bimtek itu atas kerja sama antara Pemda Melalui Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dengan Tim Balai Besar Pasca Panen, Kementerian Pertanian RI. Kegiatan ini atas Inisiasi dan aspirasi dari anggota DPR RI Dapil NTT II, Julie Sutrisno Laiskodat.

Kegiatan Bimtek itu dibuka langsung oleh Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH,M.Hum.

Baca juga: Petani Muda asal Manggarai Timur Raih Omzet Puluhan Juta, Ayo Budidayakan Porang, Begini Caranya

Adapun para peserta yang merupakan petani porang dari Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar sebanyak 30 orang, petani dari Kampung Lendo Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara sebanyak 30 orang.

Masing-masing 40 orang berasal dari desa sekitar Kecamatan Elar dan Kecamatan Kota Komba Utara. Sedangkan 20 orang terdiri dari Tim-PKK Matim dan Dinas Pertanian Matim.

Turut hadir, Wakil Bupati Manggarai Timur, Drs Jaghur Stefanus, Bupati Manggarai Timur periode 2009-2019 Drs Yoseph Tote, M.Si, Anggota DPRD Manggarai Timur, Tarsan Talus, Ketua TP-PKK Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas, Staf Ahli Julie Laiskodat, Tim Balai Besar Pasca Panen, Kementerian Pertanian RI, Kadis Pertanian Matim Yohanes Sentis bersama staf.

Ivantus mengaku, sejauh ini pihaknya sudah membudidayakan tanaman porang dengan sistem pertanian moderen. Hasil yang diperoleh jika usia 3 tahun tanaman porang maka satu pohon bisa menghasilkan 14-15 kilogram biji katak porang.

Baca juga: Keuntungan Menggiurkan, Anggota DPRD di Manggarai Timur Mulai Tanam Porang

Kata dia, saat ini pihaknya masih membudidayakan tanaman porang untuk memperoleh biji katak porang. Biji katak ini diperuntukan untuk benih.

"Kami kerja dalam kelompok dan saat ini sementara kami budidayakan di lahan seluas sekitar setengah hektar. Kami fokus masih untuk menghasilkan biji katak porang untuk kami jual dan pengembangan bibit karena biji katak ini untuk kepentingan benih bibit,"jelasnya.

Ivantus juga mengatakan, harga jual Porang saat ini jika dijual langsung di lokasi maka harganya Rp 6.000/Kg. Karena itu, ia berharap agar melalui Bimtek ini dapat menghasilkan kualitas Porang yang baik sehingga berdampak pada peningkatan harga jual.

Agustinus Adir (50) petani Porang asal kampung Lendo, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara, juga mengaku, sudah lama ia membudidayakan tanaman porang. Karena ketekunan dalam membudidayakan tanaman itu, ia kemudian melalui geraja Katolik paroki setempat mengirimnya untuk melakukan studi di Jepang selama 9 bulan.

Adir, mengatakan, terkait luas lahan untuk tanaman porang di kampung mereka diatas ribuan hektar. Karena itu melalui ilmu yang diperolehnya di Negeri Samurai itu ia mencoba membimbing masyarakat petani setempat untuk bagaimana membudidayakan Porang yang baik untuk meningkatkan ekonomi petani itu sendiri.

"Saya belajar di Jepang selama 9 bulan, disana saya belajar tentang pertanian sebuah produk termasuk produk dari porang yang memiliki multiguna bagi kesehatan,"ungkapnya.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved