Timor Leste
Apakah Timor Leste Siap Bergabung dengan ASEAN?
Jika keanggotaan berarti mengorbankan nilai-nilai negara, mungkin lebih baik tetap berada di luar.
Ini mungkin merupakan berkah tersembunyi karena Timor Leste memiliki kesempatan untuk meningkatkan sektor-sektor produktif, memperkuat sektor swasta, memperluas kegiatan komersial, dan meningkatkan tenaga kerja terampil yang dipaksa untuk berjuang sendiri di pasar kompetitif ASEAN.
Oleh karena itu, pendekatan Timor Leste harus didasarkan pada pembangunan yang didorong dari dalam, dan dicapai melalui peningkatan sektor-sektor utama, khususnya pendidikan, daripada mengharapkan perubahan dimulai dari luar.
Yang terpenting, Timor Leste tidak boleh kehilangan identitasnya demi bergabung dengan ASEAN. Ia membebaskan diri dari tirani pendudukan Indonesia selama 24 tahun karena keinginan mendasarnya akan kebebasan dan kemerdekaan, serta dukungan masyarakat internasional.
Dengan memilih untuk abstain pada Resolusi PBB yang mengutuk rezim militer di Myanmar, Timor Leste melanggar prinsip-prinsipnya “untuk melawan segala bentuk tirani, penindasan” dan “untuk menghormati dan menjamin hak asasi manusia dan hak-hak dasar warga negara,” sebagaimana Konstitusi negara menempatkannya, prinsip-prinsip yang terkait erat dengan sejarah dan martabat bangsa yang bebas.
Pada akhirnya, Timor Leste tidak dapat bercita-cita untuk memiliki pertumbuhan ekonomi jika tidak dapat membangun negara-bangsa yang menghormati dan menjamin hak asasi manusia dan hak-hak dasar warganya.
Demikian pula, Timor Leste tidak dapat ingin bergabung dengan ASEAN jika harus berdiam diri dan menutup mata terhadap penindasan dan tirani di tempat lain.
Sementara ASEAN menghadirkan peluang ekonomi, Timor Leste tidak dapat berharap untuk berdiri di atas dasar yang sama dengan anggota ASEAN lainnya jika tidak dapat menegakkan nilai-nilainya dan mempertahankan integritasnya sebagai negara-bangsa yang berdaulat.
Sementara narasinya adalah tentang kesiapan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN, mungkin untuk saat ini, lebih tepat untuk bertanya apakah Timor Leste harus bergabung dengan blok itu atau tidak sama sekali. *
Sumber: thediplomat.com/Joao da Cruz Cardoso
Joao da Cruz Cardoso adalah peneliti independen. Dia adalah alumnus University of Illinois di Urbana-Champaign/Fulbright dan University of Hawaii di Hilo/USTL/EWC. Opini adalah milik penulis dan tidak mewakili institusi tempat penulis bekerja.
Berita Timor Leste lainnya