Berita Pemprov NTT
Jelang Kongres, Mantan Ketua PSSI NTT : Kalau Mau Maju, Harus Berada Di Tangan Yang Tahu Bola
Tapi kalau mau maju memang bola itu harus diurus oleh orang orang yang profesional suka bola
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Ia bahkan mengapresiasi pemilik Akademi Bintang Timur Atambua, Fary Djemi Francis yang berniat memajukan sepak bola NTT dengan ikut berkompetisi dalam pemilihan Ketua Asprov PSSI NTT.
Baca juga: Dewan Minta Optimalkan Pengelolaan Limbah Medis di Incenerator Pemprov NTT
"Saya terus terang saja tidak terlalu kenal Fary Francis tapi saya tahu bahwa dia punya sekolah sepakbola. Artinya dia melalui kantong pribadinya berkorban untuk memajukan sepakbola. Orang seperti begini yang kita perlukan," tegas Frans Skera.
Ia mencontohkan saat kepemimpinan sebagai Ketua PSSI NTT, kendala utama mengurus sepak bola NTT adalah pendanaan. Hal tersebut menurut dia terjadi pula pada masa masa kepengurusan selanjutnya. Karena itu ia membandingkan dengan negara Brazil yang sepak bolanya maju karena pendanaannya ditanggung negara.
"Saya waktu jadi ketua PSSI, masalah terutama untuk mengurus bola ini adalah masalah pendanaan. Terus terang saja, kalau mau lihat sepakbola maju lihat Brazil. Brazil itu sepakbola ditanggung negara, maka maju sekali. Kita di NTT, coba periksa anggaran sepakbola, dikasih berapa?" imbuh Frans Skera.
Karena itu, menurutnya harus ada goodwill dari pengurus terutama soal persiapan pendanaan.
"Jadi mesti ada orang yang punya modal sendiri, suka bola dan berkorban untuk sepakbola bisa maju, dan itu saya lihat ada pada saudara Farry Francis," kata Frans Skera.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
"Lupakan pamor politik, kalau tidak kita terbelakang terus, " tambah Frans.
Menurutnya, ada empat hal utama yang dapat memajukan persepakbolaan termasuk di NTT yakni, harus ada kompetisi reguler, sarana dan prasarana sepakbola, dukungan pemerintah, serta pengorbanan orang yang mengurus sepakbola.
"Dan orang yang mengurus harus tahu bola, bukan sekedar pake lembaga PSSI untuk tenar nama. Itu ketinggalan jaman," pungkas dia.
Ketua Asprov PSSI NTT saat ini, Frans Lebu Raya yang dihubungi terpisah meyakini para calon ketua dan pengurus tentu memiliki program dan strategi masing-masing untuk meningkatkan prestasi sepakbola NTT.
"Calon tentu punya sikap menurut mereka masing masing, kemajuan yang sudah dicapai maupun yang belum dicapai," ujar Frans Lebu Raya.
Baca juga: Dewan Minta Optimalkan Pengelolaan Limbah Medis di Incenerator Pemprov NTT
Mantan Gubernur NTT itu menyebut, masyarakat memiliki harapan besar agar persepakbolaan NTT dapat berbicara di level lebih tinggi.
"Kali ini kita berhasil ikut PON, bagi kita sebuah prestasi yang selama ini tidak pernah tercapai. Kita berharap akan ikut PON terus, pada saatnya mencapai juara. Paling tidak sekarang PSSI NTT bisa ikut PON di Papua," ungkap Ketua Asprov PSSI NTT dua periode itu.
Terkait proses suksesi melalui Musyawarah Biasa, ia menyebut hal tersebut telah ditetapkan ketentuannya. Pada 4 Desember 2021 nanti akan digelar Musyawarah Biasa Asprov PSSI NTT di Kupang.
"Kita sudah buka pendaftaran para calon yang muncul. Nanti kita lihat dari beberapa orang yang muncul, kita akan melihat mana yang oleh seluruh kabupaten mendapatkan suara terbanyak dengan ketentuan ketentuannya," pungkas dia. (*)