Berita Pemprov NTT
Jelang Kongres, Mantan Ketua PSSI NTT : Kalau Mau Maju, Harus Berada Di Tangan Yang Tahu Bola
Tapi kalau mau maju memang bola itu harus diurus oleh orang orang yang profesional suka bola
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporer POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Suksesi kepemimpinan di tubuh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Nusa Tenggara Timur untuk periode 2021-2025 siap digelar di penghujung tahun.
Agenda pemilihan pengurus Asprov PSSI NTT periode 2021-2025 itu akan dilaksanakan dalam Musyawarah Biasa yang direncanakan berlangsung pada 4 Desember 2021 di Kupang.
Asprov PSSI NTT melalui Komite Pemilihan bahkan telah membuka pendaftaran bakal calon ketua, wakil ketua dan komite eksekutif (exco) PSSI NTT periode 2021- 2025 sejak 3 Juli 2021 lalu.
Pendaftaran akan dibuka hingga 3 September 2021.
Ketua Komite Pemilihan, Lukman Hakim mengatakan, semua pemilik hak suara telah menerima informasi tentang proses pemilihan.
Baca juga: Harga Tes PCR Rp 550 Ribu, Pemprov NTT Belum Sikapi Perintah Jokowi
Karena itu, dia berharap, para pemilik hak suara segera mendaftarkan calonnya sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
Hingga pekan kedua Agustus, mencuat tiga nama calon ketua Asosiasi Provinsi (ASPROV) PSSI NTT jelang pelaksanaan Musyawarah Biasa itu.
Mereka adalah pendiri SSB Bintang Timur Atambua Fary Djemi Francis, Wakil Ketua DPRD NTT P. Christian Mboeik dan Sekretaris Umum Asprov PSSI NTT, Lambertus Ara Tukan.
Terkait suksesi, mantan Ketua Asprov PSSI NTT periode 1998-2003, Frans Skera mengingatkan agar tampuk Ketua ASPROV PSSI NTT harus berada di tangan orang yang tepat jika ingin sepak bola NTT maju seperti daerah lainnya.
Frans menggarisbawahi, agar orang yang nantinya mengurus PSSI NTT adalah orang yang "tahu bola" dan profesional mengurus sepak bola.
Baca juga: Jadi Wisata Religius di Pulau Timor, Pemprov NTT Sulap Gereja Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus
"Sepakbola kita kalau mau maju harus berada di tangan yang tahu bola, artinya dia tahu bagaimana mengurus satu klub, dia tahu bagaimana me-manage satu klub, dia tahu bagaimana membuat supaya pemain-pemainnya itu jadi baik," ungkap Frans Skera saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Sabtu 21 Agustus 2021.
Mantan pemilik klub sepak bola yang berjaya di era 1970 itu menyebut seorang yang ingin menjadi pemimpin PSSI seharusnya orang yang memang memiliki hobi, menyukai dan mampu mengurus sepak bola serta ingin memajukan daerah melalui sepak bola.
Ia juga menyebut harus ada pembedaan urusan teknis sepak bola dengan urusan politik.
"Kita harus membedakan antara urusan teknis bola dengan urusan politik walaupun seringkali susah dibedakan. Tapi kalau mau maju memang bola itu harus diurus oleh orang orang yang profesional suka bola," ujar Frans Skera.