Pesawat Mata-Mata Temukan Anggota KKB Papua, Saat Disergap Anak Buah Goliat Tabuni Lari Kocar Kacir
"Pesawat mata-mata” milik Satgas Pinangsirih, pasukan TNI yang bertugas di Papua, menemukan tempat persembunyian KKB Papua.
Tim Cakra kemudian melakukan pengejaran hingga akhirnya menembak salah satu anggota KKB.
Mendapat serangan itu, anggota KKB tersebut lari kocar kacir. Mereka buru-buru masuk ke hutan untuk menyelamatkan diri.
Baca juga: WASPADA, KKB Papua Skenariokan Serangan 17 Agustus, Kini Siapkan Bom Dikendalikan Brigjen Fernando
Saat markasnya digeledah, Satgas Pinangsirih menemukan satu pucuk senjata M-16.
“Saat ini, Satgas Pinangsirih melaksanakan koordinasi dengan aparat keamanan TNI-Polri serta menyiagakan personel dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 715/MTL,” tutur Kamal pada Rabu 18 Agustus 2021.
"Memang benar markas KKB di Kampung Welenggaru sudah dikuasai dan anggota TNI juga mengamankan satu pucuk senjata jenis M16," kata Kamal.
Operasi perebutan dan penguasaan markas KKB oleh pasukan TNI tersebut dipimpin oleh Mayor Inf Sudarmin.
Diketahui, ia menjabat sebagai Kasi Intel Ops Satgas Pinang Sirih.
Kamal yang juga menjabat Kabid Humas Polda Papua, menambahkan kegiatan patroli akan terus dilakukan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan normal.
“Personel TNI-Polri bersiaga di pos masing-masing guna mengantisipasi penembakan yang dilakukan KKB,” ucap Kamal.
Terlibat Baku Tembak
Sementara itu, aparat TNI dari Yonif 715 terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.
Insiden kontak senjata itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 18 Agustus 2021 sore.
Kontak tembak tersebut sesungguhnya masih berkaitan dengan penyerangan yang terjadi pada Minggu 15 Agustus 2021.
Pada hari itu, Minggu 15 Agustus 2021, Letda Inf Rudi Sipayun terkena tembakan saat aparat kontak senjata dengan KKB pimpinan Goliat Tabuni di lokasi yang sama.
Danrem 713/PVB Brigjen Iwan Setiawan saat dihubungi dari Jayapura, Rabu 18 Agustus 2021 petang, membenarkan peristiwa tersebut.
Baca juga: Bupati Ini Tak Pernah Masuk Kantor Karena Diancam KKB Papua, Pernah Ditembak Tapi Untungnya Tak Kena