Berita NTT
Soleman Panjat Tiang Bendera Saat Bendera Merah Putih Jatuh ke Tanah
Upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di NTT, Selasa 17 Agustus 2021 diwarnai insiden bendera Merah Putih jatuh ke tanah
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di NTT, Selasa 17 Agustus 2021 diwarnai insiden bendera Merah Putih jatuh ke tanah setelah terlepas dari tali. Acara pengibaran Merah Putih tetap dilanjutkan setelah Soleman Sairo (29) nekat memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali yang tersangkut.
Peristiwa ini terjadi di lapangan Desa Ubu Pede Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat. Upacara bendera tersebut adalah peringatan HUT Kemerdekaan tingkat Kecamatan Loli.
Soleman adalah Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Bera Dolu. Dia berdomisili di Kampung Gollu Kadamo, Desa Bera Dolu. Soleman mengikuti upacara dan berada di barisan para perangkat desa.
Video Soleman memanjat tiang bendera viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat bendera merah putih dinaikkan dan sudah hampir mencapai pertengahan tiang. Kemudian, bendera jatuh ke tanah dan langsung diambil oleh seorang anggota Paskibraka.
Baca juga: HUT Kemerdekaan RI di Kupang NTT, Sipriana Langsung Bebas
Beberapa saat kemudian, seorang pria dengan sigap langsung memanjat tiang bendera sampai di ujung bagian atas. Setelah membereskan tali di tiang bendera tersebut, pria itu langsung turun. Bendera dinaikkan kembali dan Lagu Indonesia Raya kembali berkumandang.
Camat Loli Semuel Lango Manupele mengatakan, terlepasnya pengait bendera akibat angin kencang.
"Pada saat bendera naik sampai di pertengahan tiang, itu angin kencang. Bendera ini dikait pakai pengait. Talinya pakai pengait. Jadi yang lepas itu dari ikatan (pada bagian bendera yang berwarna) merah. Itu karena angin kencang, benderanya tertiup angin," terang Semuel.
Ia menjelaskan, upacara bendera diikuti oleh semua unsur pemerintahan desa dan kelurahan se-Kecamatan Loli. Selain itu, ada perwakilan dari sejumlah institusi pendidikan, tim penggerak PKK tingkat kecamatan, kelurahan, dan desa.
Baca juga: Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-76 di NTT, Gubernur Viktor Laiskodat Kenakan Pakaian Adat Dawan
Semuel memastikan pria yang memanjat tiang bendera dalam video tersebut adalah Kepala Urusan Umum Desa Bera Dolu, Soleman Sairo.
Menurutnya, tinggi tiang bendera kurang lebih 14 meter. Ia menambahkan, ada seorang anggota Paskibraka yang sempat memanjat tiang tersebut untuk membetulkan pengait yang terlepas.
Namun, usahanya tidak membuahkan hasil karena tiang bendera yang terbuat dari bahan bambu yang sudah dicat itu licin. Hal tersebut disebabkan oleh hujan gerimis yang terjadi sebelum upacara.
Soleman mengaku bahwa tindakan memanjat tiang bendera merupakan aksi spontan dari dirinya.
"Tadi saat bendera dinaikkan, kan nanyikan Lagu Indonesia Raya. Kita sementara hormat bendera. Setelah benderanya sudah (naik di ketinggian setengah tiang), saya terharu. Saya tutup mata sambil mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah kemerdekaan. Setelah ucap syukur, saya buka mata. Nah, saya lihat benderanya sudah jatuh," ungkap Soleman.
"Terus ada anggota Paskibraka yang panjat tiang itu, lalu dia turun kembali. Saya langsung tergugah. Saya buka sepatu dan langsung berlari menuju ke tiang bendera," ujar Soleman menambahkan.
Kemudian, ia membuka baju kemeja yang dipakainya pada saat itu. Soleman memanjat tiang bendera dengan memakai baju singlet berwarna putih dan celana panjang jenis kain warna hitam.
"Pas pertengahan itu, saya merasa kelelahan. Dada saya terasa sakit. Pokoknya capek," kata Soleman.
Menurut Soleman, tiang bendera terasa licin akibat hujan gerimis. Lalu Soleman membersihkan sisa air hujan pada tiang dengan menggunakan kain yang dilemparkan oleh seorang warga.
Saat itu, warga tersebut sedang menonton upacara bendera dari luar lapangan.
"Kemudian, perlahan-lahan saya panjat lagi sedikit demi sedikit. Lalu saya bisa meraih itu talinya. Setelah itu, talinya saya gigit. Langsung saya melorot lagi ke bawah. Kemudian, anggota Paskibraka mengambil itu talinya dan saya kembali ke barisan," kata Soleman.
Sejauh ini, kata Soleman, dirinya takut dengan ketinggian. Bahkan ia tidak pernah memanjat pepohonan yang tinggi.
"Saya juga heran sendiri kalau menonton kembali video yang (viral) tadi. Karena sampai di atas itu, bambunya juga goyang. Tapi, sedikit pun rasa ragu, rasa takut itu tidak ada. Pokoknya tekad saya harus meraih kembali itu tali," kata Soleman.
Ia berharap Indonesia bisa bangkit dari pandemi Covid-19. "Semoga Bangsa Indonesia pulih dari Covid-19 dan semua aktivitas dapat berjalan dengan lancar. Pertumbuhan ekonomi semakin maju serta rakyat semakin makmur," ucapnya.
Cara Unik
Selain insiden bendera jatuh, peringatan HUT Kemerdekaan dilakukan dengan aneka cara unik. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menggelar upacara bendera di objek wisata Bukit Tuamese. Bukit Tuamese masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021.
"Perayaan HUT Kemerdekaan yang kami gelar di objek wisata Bukit Tuamese ini dalam rangka memanfaatkan momentum ini mempromosikan destinasi tersebut agar semakin dikenal, karena sudah masuk dalam nominasi API 2021," kata Kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Utara Redemptus Thaal, Selasa (17/8).
"Kami ingin agar semakin banyak orang mengetahui wisata Bukit Tuamese ini, agar ke depan bisa terpilih dalam nominasi API 2021 ini sehingga dapat menarik minat kunjungan wisatawan," katanya.
Sementara warga Desa Manetwati, Kecamatan Alor Tengah Utara (ATU), Kabupaten Alor menggelar upacara bendera di lokasi ruas jalan rusak, Pucak Maliekmang.
"Kami baru saja selesai upacara bendera peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di lokasi jalan yang rusak. Kami naikan bendera merah putih di lokasi itu," kata Ketua KNPI Kecamatan ATU, Yohanis Atamai.
Menurutnya, upacara di ruas jalan rusak bukan merupakan aksi protes tetapi sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan warga terhadap kondisi jalan itu.
"Kami masyarakat Manetwati mengharapkan pemerintah bisa membantu alam memperhatikan ruas jalan ini, karena bangsa ini sudah 76 tahun merdeka, namun kami di Manetwati belum nikmati kemerdekaan itu," katanya.
Di Kabupaten Manggarai, warga Beokina bersama anggota TNI merayakan HUT Kemerdekaan di lokasi pembangunan pompa air Hidram, Dusun Beokina, Desa Golo Langkok, Kecamatan Rahong Utara.
Dandim Manggarai Letkol Kav Ivan Alfa, S.Sos mengatakan, meskipun kegiatan dilaksanakan secara terbatas dan kesederhanaan karena pandemi Covid-19, namun dilaksanakan dengan penuh hikmat.
Gotong Royong Menguat
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengapresiasi warga yang selalu bergotong royong membantu sesama di masa pandemi Covid-19.
"Pandemi Covid-19 memacu warga daerah ini berubah dengan mengembangkan cara-cara baru dan meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan dalam menjalani kehidupan setiap hari. Semangat gotong royong saat ini sangat menguat di daerah ini dalam membantu sesama warga yang terdampak pandemi Covid-19 semakin menggembirakan," kata Jefri saat berpidato dalam upacara bendera pada peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI secara virtual, Selasa (17/8).
Ia mengatakan peringatan HUT Kemerdekaan yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 dimaknai dengan penuh rasa syukur, karena masih menikmati anugerah kemerdekaan.
Menurut Jefri selama masa pandemi Covid-19, semua orang dipaksa untuk membangun normalitas baru dalam kehidupan setiap hari, seperti memakai masker, menjaga jarak, tidak membuat keramaian, tidak bersalaman dan membatasi mobilitas merupakan kebiasaan baru yang sebelumnya dianggap tabu.
Mantan anggota DPR RI mengatakan selama satu tahun lebih pandemi Covid-19 melanda ibu kota Provinsi NTT itu telah terjadi penguatan yang signifikan dalam perilaku dan penguatan kelembagaan pemerintahan.
"Kesadaran partisipasi dan sikap gotong royong masyarakat semakin menguat. Kelembagaan pemerintah lintas sektoral dan lembaga mengalami konsolidasi," ujarnya.
"Kepedulian dan sikap gotong royong masyarakat untuk membantu sesama semakin tinggi di daerah ini. Pandemi Covid-19 ini mengajarkan kepada semua pihak tentang pentingnya kebersamaan," tambah Jefri.
Ekonomi NTT Pulih
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT. Seluruh pejabat yang menjadi peserta upacara mengenakan pakaian adat.
Gubernur Viktor mengenakan pakaian adat Dawan. Wakil Gubernur Josef Nae Soi mengenakan pakaian adat Manggarai. Sementara Ketua DPRD NTT Ir Emelia Julia Nomleni mengenakan pakaian adat Timor.
Saat berpidato, Gubernur Viktor mengatakan kondisi perekonomian berangsur pulih dengan adanya perbaikan kinerja ekonomi pada triwulan II 2021.
"Pada kinerja ekonomi triwulan II 2021 dengan pertumbuhan ekonomi 4,22 persen lebih baik dibandingkan triwulan I sebesar 0,12 persen," katanya.
Ia mengatakan pemerintah provinsi tetap berkomitmen untuk mewujudkan NTT bangkit menuju sejahtera dalam bingkai NKRI. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong agar sektor rill cepat bertumbuh demi meningkatkan pendapatan masyarakat dan memicu daya beli.
Gubernur Viktor mengatakan upaya percepatan pembangunan infrastruktur jalan provinsi juga dilakukan serta perluasan program tanam jagung panen sapi (TJPS) serta penyaluran berbagai bantuan sosial.
"Terobosan tersebut telah membuahkan hasil di mana sekonomi NTT mulai berangsur pulih sebagaimana tercermin pada kinerja ekonomi triwulan II 2021," katanya.
Gubernur Viktor juga mengapresiasi upaya gotong royong seluruh komponen di daerah ini dalam mengatasi bencana berupa pandemi Covid-19 dan badai siklon tropis Seroja yang melanda proivinsi ini.
"Dengan semangat kemedekaan dan persatuan kita dapat bergotong royong menunaikan tugas untuk mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh," katanya. (pet/cr8/rob/hh/kompas.com/ant/aca)
Berita Sumba Barat Lainnya