Berita Belu

Kisah Pemanjat Tiang Bendera dari Tasifeto Timur Belu: Joni Kala Senang Dapat Bingkisan Kapolda

DI moment HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Yohanes Apriyanto Kala kembali mendapat bingkisan special

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
BINGKISAN -Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh menyerahkan bingkisan dari Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif kepada Joni Kala, Jumat 13 Agustus 2021. 

"Cita-cita saya jadi tentara. Saya selalu jaga kesehatan dengan berolahraga. Lari sore, push up, sit up dan restok," katanya, Jumat (13/8).

Joni Kala mengenakan seragam sekolah, putih abu. Kepalanya diikat kain merah putih. Ia baru pulang dari lokasi pembuatan video dalam rangka HUT Kemerdekaan RI.

Remaja kelahiran 10 Oktober 2004 ini mengatakan, sebagai seorang siswa, tugas pokoknya adalah belajar.

Selama pandemi, Joni belajar dari rumah sesuai kebijakan sekolah. Saat ini tinggi badannya 154 sentimeter dan berat badan 52 kilogram (kg).

Joni Kala hidup bersama ibunya. Ayahnya sudah meninggal 14 September 2020. Rumah Joni beralamat di di RT 12/RW 05, Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur.

Ia dan ibunya menempati rumah tersebut sejak tahun 2004, setelah pindah dari salah satu dusun yang ada di Desa Silawan. Letak rumah Joni Kala persis di pinggir jalan utama Atambua-Motaain.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah membangun rumah untuknya.

"Terima kasih bapak Presiden telah membangun rumah buat Joni. Saat ini saya sudah tinggal di rumahnya. Saya selalu merawat rumah ini," ucapnya.

Kakak ipar Joni, Ciquito Humberto menuturkan, Joni Kala rajin ke sekolah dan sepulang sekolah tetap meluangkan waktu belajar kemudian berolahraga.

"Joni sampaikan ke keluarga kalau cita-citanya mau jadi tentara. Inginnya di bintara. Dari kecil kalau kami tanya dia bilang cita-cita jadi tentara. Kami semua dukung itu," ujar Humberto.

Joni Kala pernah viral pada tahun 2018, saat dia berusia 13 tahun. Kala itu bocah asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu itu memanjat tiang bendera.

Hal tersebut ia lakukan saat upacara HUT RI ke-73 di Pantai Motaain. Joni yang masih duduk di kelas 1 SMP memanjat tiang bendera setelah melihat tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.

Ia memanjat tiang bendara tanpa menggunakan sepatu dan tanpa bantuan alat apapun. Aksi nekat Jono tersebut direkam oleh warga dan viral di media sosial. Di upacara tersebut, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan kemudian meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose kala itu.

Setelah aksi heroiknya viral di media sosial, Joni dan kedua orangtuanya diundang Presiden Jokoi di acara acara silaturahmi Presiden dengan para teladan nasional, pasukan pengibar bendera pusaka, dan gita bahana nasional, di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved