Berita NTT
Harga Tes PCR Rp 550 Ribu, Pemprov NTT Belum Sikapi Perintah Jokowi
Dari berbagai metode tes yang saat ini ada, swab PCR menjadi metode tes Covid-19 yang dianggap paling akurat
POS-KUPANG.COM, JAKARTA -Pemerintah terus mendorong peningkatan jumlah testing corona sebagai upaya pencegahan penyebaran. Dari berbagai metode tes yang saat ini ada, swab PCR menjadi metode tes Covid-19 yang dianggap paling akurat dibandingkan rapid antigen, genose, apalagi rapid antibodi.
Karena hasilnya yang lebih akurat itu, hasil tes ini kemudian kerap dijadikan syarat aktivitas warga di masa pembatasan pandemi Corona. Misalnya syarat untuk melakukan perjalanan udara antar pulau atau ke luar negeri.
Namun sayangnya, di Indonesia tarif tes swab PCR ini masih sangat tinggi dan cukup menguras kantong. Bahkan ada yang sampai mencapai Rp 1 juta. Padahal di negara lain harganya jauh lebih murah.
Di India misalnya, harga tes swab PCR hanya 500 Rupee atau setara Rp 96 ribu. Sementara harga tes antigen di seluruh rumah sakit di New Delhi sebesar 300 Rupee atau Rp 58 ribu.
Baca juga: Tanggapan IDI Terkait Perbedaan Harga Pelayanan Test Swab PCR
Hal inilah yang kemudian dikeluhkan masyarakat. Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea misalnya sempat menumpahkan unek-uneknya terkait harga tes PCR yang mahal.
"Mari berdoa: Oh Tuhan kapan harga PCR di buat murah ! Oh Tuhan: Rumah Sakit & Klinik makin kaya dari test Pcr! Setiap travel harus Pcr! Betapa kayanya Rumah sakit dan klinik! Amin," tulis Hotman di akun instagramnya.
Hal senada juga disorot oleh dr Tompi. Musisi yang juga berprofesi sebagai dokter itu menilai harga tes PCR di Indonesia sangat mahal dibandingkan dengan di negara lain. "Harga PCR atau swab harus semurah-murahnya. Negara harus hadir memastikan ini," kata Tompi.
Ia mengatakan bahwa untuk swab PCR di luar negeri jauh lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Dan inilah yang juga dikeluhkan pihaknya.
Baca juga: Lab PCR di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Bisa Periksa 124 Hingga 128 Sampel Tiap Hari
"Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukankah Beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10. Ayolah bisa. Mohon kendalinya Pak Jokowi," ujarnya.
Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat terkait mahalnya harga tes PCR itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk segera menurunkan harga tes PCR. Jokowi meminta tarif tes PCR yang dipatok ke masyarakat maksimal Rp 550 ribu.
"Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan soal ini saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara 450.000 sampai 550.000," kata Jokowi melalui akun YouTube Setpres, Minggu (15/8).
Jokowi menilai, penurunan harga biaya tes PCR swab di kalangan masyarakat itu diharapkan dapat memperluas dan meningkatkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T) sebagai upaya mengendalikan pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga: Dinkes Kota Kupang Hentikan Tes PCR di Klinik ASA
"Salah satu cara untuk memperbanyak testing adalah dengan menurunkan harga tes PCR," katanya.
Tak hanya memerintahkan Menkes untuk menurunkan tarif tes PCR, Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR itu bisa diketahui lebih cepat. Ia ingin hasil tes sudah bisa diketahui dalam waktu 1x24 jam.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini masih terdapat sejumlah laboratorium daerah yang hasil PCR swabnya baru diketahui 3-7 hari setelah pengambilan sampel. "Saya minta agar tes PCR bisa diketahui hasilnya dalam waktu maksimal 1 x 24 jam. Kita butuh kecepatan," kata Jokowi.