Akhirnya Terkuak Modus KKB Papua Cari Dana Beli Senjata, Sumber Uangnya Ternyata dari Dana Desa

Ibarat sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai akhirnya tercium juga, tepat untuk mengungkap tabir pembelian senjata api bagi KKB Papua.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Paniel Kogoya (foto kanan) penyandang dana KKB Papua habiskan Rp 1,1 miliar untuk beli senjata. Kapolda Papua Mathius D Fakhiri. (dok satgas nemangkawi) 

Identitas asli Pratu Lukius didapatkan dari keterangan dari KASAD Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021)

Nama asli dari Pratu Lukius adalah Lucky Y Matuan.

Pratu Lukius disebut masih berusia 24 tahun, lahir dan besar di Kota Wamena, Papua.

Baca juga: KKB Papua Serang Polisi di Malam Hari, Satu Terkena Tembakan, Kini Dirawat di Rumah Sakit, Benarkah?

Ia diterima menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2015 silam.

Selain itu, Pratu Lukius juga tercatat sebagai mantan prajurit Raider 400 yang berada di bawah naungan Kodam IV/Diponegoro.

Lukius terdeteksi membelot ke sisi KKB Papua sejak bulan Februari 2021.

Hal ini diketahui karena Pratu Lukius yang meninggalkan pos jaganya.

Baca juga: Awalnya KKB Papua Lepaskan Tembakan Saat Dibalas Prajurit TNI Polri Anggota KKB Malah Lari Ketakutan

Membelotknya Pratu Lukius ke KKB Papua ternyata tak hanya berimbas pada prajurit yang bersangkutan. 

Jajaran pimpinan juga menerima imbas membelotnya Pratu Lukius ke KKB Papua. 

Bahkan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan sorotan khusus dari peran komandan baik di tingkat pleton hingga batalyon dalam kasus ini.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah kasus prajurit TNI AD yang membelot ke Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidak terulang kembali.

Baca juga: Kapolda Fokus Berupaya Lumpuhkan KKB Papua, Kerusuhan Politik Malah Terjadi di Yalimo, Kok Bisa?

Andika mengatakan jajarannya selalu mengingatkan kepada komandan satuan sampai ke tingkat bawah untuk membina prajurit dengan baik.

"Inilah yang kami lakukan. Jadi tidak hanya melihat individu yang melakukan tindak pidana Tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atas atasnya. Kalau bagi seorang prajurit satu, gimana komandan peletonnya yang pangkatnya letnan itu, gimana komandan Kompinya apa yang sudah dilakukan sampai dengan komandan batalyon," kata Andika saat konferensi pers di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa 20 April 2021.

Ia pun menegaskan kasus-kasus serupa akan memiliki konsekuensi bukan hanya terhadap yang bersangkutan melainkan juga kepada rantai komando di atasnya.

"Jadi ini memiliki konsekuensi bukan hanya kepada yang bersangkutan tetapi juga terhadap rantai komando di atasnya," kata Andika. 

Baca juga: KKB Papua Mulai Menyerah, Banyak Anggotanya Pulang Kampung, Benarkah? Begini Kata Kapolres Mimika

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved