Dosen dan Mahasiswa FST Undana Kupang Produksi Alat Pengering Daun Kelor, Ini Keunggulannya

Dosen dan Mahasiswa FST Undana Kupang Produksi Alat Pengering Daun Kelor, Ini Keunggulannya

Editor: Gordy Donofan
Dok. Humas Undana Kupang
Ketua Tim Peneliti Prodi Teknik Mesin FST Undana, Dr. Jefri Bale, M. Eng, Kepro Teknik Mesin, FST Undana, Dr. Erick Umbu K. Maliwemu, M. Eng dan anggota peneliti Ben V. Tarigan, S.T., M.M pose bersama mahasiswa Prodi Teknik Mesin FST Undana di Noelvaki, Kamis 5 Agustus 2021. 

Dosen dan Mahasiswa FST Undana Kupang Produksi Alat Pengering Daun Kelor, Ini Keunggulannya

POS-KUPANG.COM I KUPANG - Alat pengering daun kelor buatan dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2020 lalu, bakal diikutsertakan dalam Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 10 Agustus 2021 mendatang.

Lalu, apa alasan mesin pengering daun kelor itu dibuat? Apa saja keunggulan, spesifikasi, kelengkapan dan kapasitas mesin pengering daun kelor buatan dosen dan mahasiswa FST Undana itu?

Hari Kamis, 5 Agustus 2021 sekira pukul 11:45 Wita tim Humas Undana berkesempatan bersama tim dosen Prodi Teknik Mesin FST Undana, menuju Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, guna melihat langsung kondisi dan operasional mesin tersebut.

Sebanyak tiga mesin pengering kelor tersebut berada di rumah kebun milik mitra, yakni kelompok tani (poktan) di Desa Noelbaki. Dalam melakukan perancangan alat pengering daun kelor tersebut, tim peneliti yang terdiri dari dosen dan mahasiswa itu menggunakan metode perancangan tertentu.

Baca juga: Suksesi Rektor Undana, Max Sanam Klaim Didukung Mayoritas Senat

 

“Kami menggunakan metode perancangan tertentu, yang mengutamakan kesesuaian antara keinginan pengguna atau masyarakat dengan kaidah-kaidah perancangan teknik,” papar Ketua Tim Peneliti Prodi Teknik Mesin, FST Undana, Dr. Jefri Bale, M. Eng, Kamis, 5 Agustus 2021 ketika tiba di Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupten Kupang.

Menurutnya, paramteter ergonomis menjadi hal yang utama dan tidak kalah penting juga parameter unjuk kerja mesin. Hal-hal terkait dengan sisi ergonomis, sebut Dr. Jefri, seperti desain yang lebih kompleks, kemudahaan dalam operasional, perawatan, pengawasan alat dan bahan untuk pembuatan, serta penyesuaian parameter mesin.

“Penyesuaian parameter mesin, seperti temperatur dan kelembaban yang dapat disesuaikan dengan keinginan pengguna, menjadi beberapa hal yang dapat diangkat sebagai keunggulan alat pengering kelor,” paparnya.

Siap diterbitkan dalam Jurnal Internasional Bereputasi-HaKi dalam skala penelitian, melalui mesin pengering daun kelor, distribusi temperatur dapat dipantau secara langsung.

Baca juga: Inilah Program yang Digelar Undana dan Kemendikbud, Riset dan Teknologi di Nggorang

“Dalam skala penelitian, alat ini juga dalam pengoperasiannya kami memantau distribusi temperatur menggunakan kamera termal, sehingga kondisi tempereatur pada saat pembenanan dengan adanya daun dapat terpantau dengan baik,” jelasnya.

Ia menyebut, pengguna juga bisa memastikan temperatur yang diinginkan atau yang paling optimal untuk proses pengeringan itu dapat dicapai.

Menariknya, mesin pengering daun kelor ini pun tengah diupayakan agar bisa diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi, maupun pengurusan hak paten dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI).

“Terkait dengan skala penelitian alat ini (mesin pengering daun kelor), sudah dalam proses untuk diterbitkan dalam jurnal internasional bereputasi dan juga kepengurusan hak paten maupun HaKI,” tukasnya.

Kerjasama Undana-Pemprov NTT

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved