Longsor, Puing Bangunan Sekolah di Ende Belum Dibersihkan, Tenda Darurat Tidak Layak untuk KBM
Material longsor dan puing bangunan SMKN 7 Moni Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, belum dibersihkan seluruhnya pasca diterjang banjir dan longsor
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Material longsor dan puing bangunan SMKN 7 Moni Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, belum dibersihkan seluruhnya pasca diterjang banjir dan longsor pada Minggu 1 Agustus 2021.
Pada Senin 2 Agustus 2021, para guru dan murid semampu mereka melakukan kerja bakti membersihkan material longsor dan puing bangunan secara manual. Hari yang sama Bupati Ende Djafar meninjau SMKN 7 Moni.
Kepala SMKN 7 Moni, Fabianus Gheta, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 4 Agustus 2021, mengatakan, hingga saat ini mereka masih menunggu kedatangan Dinas PU Ende yang masih dalam perjalanan menuju SMKN 7 Moni.
"Katanya hari ini Dinas PU mau datangkan exavator dan mobil dumtrek," ungkapnya. Dia katakan, material longsor dan puing bangunan memang tidak bisa dibersihkan semua secara manual.
Baca juga: Bupati Ende Pantau SMKN 7 Moni yang Ambruk, Perintahkan Bangun Tenda Darurat
"Lalu via Bupati lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam kami dapat satu tenda jadi, sudah terpasang, namun tenda itu tidak layak untuk proses belajar mengajar karena gelap dan pengap," ungkapnya.
Menurutnya tenda darurat yang sudah terpasang tersebut lebih cocok untuk penampungan logistik. "Saya punya permintaan itu tiga tenda dengan ukuran tiga kali enam meter," ungkapnya.
"Kami butuh tenda jadi, cukup rangka dan atapnya. Lalu di di pinggir kiri kanan nanti kami siasati dengan seng," imbuhnya.
Menurutnya, pihak sekolah sudah menggelar pertemuan dengan orangtua murid terkait musibah tersebut.
Baca juga: Penjelasan Agung Sudiono Tentang Banjir Hingga Longsor di Moni Ende
Dia katakan, hingga saat ini KBM belum bisa berjalan, sementara kondisi keuangan komite sekolah saat ini amat memerihatinkan.
Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, Bupati Kabupaten Ende, Djafar Achmad memantau gedung SMKN 7 Moni Kecamatan Kelimutu yang ambruk akibat diterjang banjir dan longsor, Selasa 3 Agustus 2021.
Bupati Djafar sedih melihat kondisi gedung sekolah dan para murid yang secara manual membersihkan material longsor dan puing bangunan yang ambruk.
Gedung sekolah itu ambruk akibat diterjang banjir dan longsor pada Minggu 1 Agustus 2021 subuh yang mengakibatkan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sejak Senin 2 Agustus 2021 terhenti.
Siaran Pers diterima POS-KUPANG.COM dari Humas Pemda Ende, Rabu 4 Agustus 2021, menyebutkan, Dinas PU dan BPBD secepatnya membersihkan material longsor dan puing bangunan serta bangun tenda darurat agar aktivitas KBM bisa kembali berjalan.
Terkait penanganan kerusakan gedung sekolah lebih lanjut Bupati Pemerintah Kabupaten Ende melalui Kepala Dinas P dan K telah berkoordinasi dan melaporkan kepada pemerintah Provinsi tentang kerusakan gedung sekolah tersebut mengingat urusan SMA/SMK saat ini merupakan kewenangan Provinsi.