Berita Ende
Arus Kali Jatipanda Ende Seret Seorang Ibu, Warga Temukan Sudah Tak Bernyawa
banjir dan longsor menyebabkan dua unit rumah di Kelurahan Watuneso rusak, jalan desa tertimbun longsor dan gedung gereja di Wolosambi
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Arus Kali Jatipanda Ende Seret Seorang Ibu, Warga Temukan Sudah Tak Bernyawa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Warga Desa Wolosambi, Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, heboh dengan peristiwa penemuan mayat di kali Jatipanda di desa itu, Senin 2 Agustus 2021.
Sejumlah warga setempat yang berhasil mengevakuasi ternyata mengenali sosok mayat tersebut, yakni Maria Todja (58)!seorang ibu, janda dua anak.
Maria Todja merupakan warga Dusun Tiwudhea, Desa Nualima, desa tetangga Wolosambi. Warga menduga Maria meninggal dunia akibat terseret banjir.
Kali Jatipanda dalam dua hari terakhir ini, menurut warga, meluap dan arusnya deras akibat hujan lebat.
Baca juga: Gedung Sekolah di Ende Ambruk BPBD Belum Tangani, Murid dan Guru Kerja Bakti
Kapolsek Lio Timur, Ipda Machmud Derang, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, membenarkan peristiwa tersebut.
Dia juga membenarkan identitas mayat. "Yah benar itu seorang ibu, warga dusun,Tiwudhea Desa Nualima," ujarnya.
Dia menguraikan, sejumlah saksi mata sempat melihat korban terseret banjir, namun korban sama sekali tidak bergerak atau berteriak minta tolong.
Saat dievakuasi warga, lanjutnya, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Baca juga: Penjelasan Agung Sudiono Tentang Banjir Hingga Longsor di Moni Ende
Warga sempat kesulitan mengevakuasi karena arus air sangat deras. Arus air di kali berubah menjadi sangat deras dalam dua hari terakhir ini akibat hujan.
Menurutnya, korban pertama kali dilihat oleh Elfridus Wunu, saksi mata, yang tengah lewat dekat kali itu. Elfridus langsung berteriak 'ada orang tenggelam'.
"Saksi bersama warga lainnya berlari menuju kali sambil berteriak ada orang tenggelam, setibanya di kali, saksi tidak bisa menolong korban sendiri, dikarenakan arus banjir yang begitu deras diakibatkan curah hujan dan cuaca buruk beberapa hari ini. Saksi meminta bantuan saksi lain bersama warga untuk bergandengan tangan menyebrangi arus banjir kali," urainya.
Dia mengatakan, korban sudah sejak lama mengalami gangguan jiwa." Keluarga dan anak korban mengiklaskan," ungkapnya.
Baca juga: Akses Transportasi di Ende Terhambat Akibat Banjir dan Longsor
Sementara itu, Camat Lio Timur, Arnold Ngey kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Bupati Ende dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende.