Gedung Sekolah di Ende Ambruk BPBD Belum Tangani, Murid dan Guru Kerja Bakti
Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Ende belum tangani gedung SMKN 7 Moni Kecamatan Kelimutu
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM, ENDE - Hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Ende belum tangani gedung SMKN 7 Moni Kecamatan Kelimutu yang ambruk akibat diterjang banjir dan longsor pada Minggu 1 Agustus 2021.
Hari ini, Senin 2 Agustus 2021, para murid dan guru pun gotong - royong secara manual membersihkan material longsor dan puing - puing bangunan. Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah itu untuk sementara ditiadakan.
Kondisi gedung SMKN 7 itu amat memerihatinkan pasca diterjang banjir dan longsor dan tidak bisa sepenuhnya ditangani secara manual. Pihak sekolah BPBD bisa secepatnya turun ke lokasi.
"Kita masih tunggu dari pagi, BPBD belum datang. Kami saat ini kerja bakti, para guru dan murid, bersihkan puing bangunan semampu kami," ujar Fabianus Gheta saat dihubungi POS-KUPANG.COM.
Baca juga: Ibu Asal Kabupaten Ende Ini Menitikkan Air Mata Saat Terima Bantuan Beras PPKM
Fabianus menerangkan, para guru dan murid berharap penanganan bisa dilakukan lebih cepat agar para murid dan guru bisa kembali KBM.
Menurutnya, KBM di SMKN 7 Moni dilakukan secara terbatas, per kelas setiap hari karena pandemi Covid-19. Dia menyebut murid di SMKN 7 kelas 1 sampai tiga berjumlah 150 orang.
Dalam video yang diterima POS-KUPANG.COM dari Fabianus tampak para siswa - siswi dan guru tampak semangat membersihkan material longsor dan puing - puing bangunan.
Selain itu, para guru juga menyampaikan harapan mereka antara lain, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi NTT bisa secepatnya memperbaiki gedung sekolah SMKN 7 Moni.
Baca juga: Penjelasan Agung Sudiono Tentang Banjir Hingga Longsor di Moni Ende
Fabinuas meminta para guru dan murid agar tidak larut dalam kesedihan. Dia mengajak mereka agar tetap semangat kendati dalam kondisi sulit. Menurutnya, kerugian yang dialami akibat ambruknya gedung sekolah mencapai Rp. 1 Miliar lebih. (*)
Berita Kabupaten Ende Lainnya