KABAR GEMBIRA, Uji Coba Vaksin HIV Sudah Dilakukan, Penantian Panjang Penderita Akhirnya Terjawab
Sebuah kabar gembira muncul di dunia medis. Kabar gembira ini datang hampir bersamaan dengan munculnya vaksin covid-19 di dunia.
“Artinya, vaksin baru ini merupakan pencegahan sekaligus pada orang yang hidup dengan HIV, merupakan tahap menuju penyembuhan," kata Hanke.
Baca juga: Bethesda Yakkum Lakukan Berbagai Program Penanggulangan HIV-AIDS di Belu
Penelitian Oxford ini bekerja dengan merangsang respons kekebalan tubuh melalui sel T yang membunuh patogen tertentu.
Tidak seperti kebanyakan kandidat vaksin HIV lainnya yang menginduksi antibodi yang dibuat oleh sel B untuk melawan virus.
Perlu diketahui, HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS yang mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Pada tahun 2014, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengumumkan target 'jalur cepat' untuk mengurangi jumlah orang yang baru terinfeksi virus menjadi 500.000 pada tahun 2020.
Baca juga: Ibu RT di Sikka Masih Mendominasi Terkena HIV AIDS di Sikka, Ini Jumlahnya
Namun, pada tahun lalu kasus HIV melonjak menjadi sekitar 1,5 juta kasus baru.
Tim peneliti Oxford pun berharap dapat melaporkan hasil penelitian ini pada April tahun depan.
Selain itu, ada pula rencana untuk memulai uji coba serupa di Eropa, Afrika, dan Amerika Serikat (AS).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Uji Coba Vaksin HIV Diluncurkan di Universitas Oxford Untuk Akhiri 'Penantian 40 tahun'