KABAR GEMBIRA, Uji Coba Vaksin HIV Sudah Dilakukan, Penantian Panjang Penderita Akhirnya Terjawab

Sebuah kabar gembira muncul di dunia medis. Kabar gembira ini datang hampir bersamaan dengan munculnya vaksin covid-19 di dunia.

Editor: Frans Krowin
POS KUPANG/EDY HAYONG
Ilustrasi Ketua Pelaksana Harian KPAD Kabupaten Kupang, Jerry Manafe berfoto bersama remaja peduli HIV-AIDS pada acara Hari AIDS sedunia tingkat Kabupaten Kupang di kawasan wisata Pantai Sulamanda-Desa Mata Air, Senin (16/12/2019). 

POS-KUPANG.COM – Sebuah kabar gembira muncul di dunia medis. Kabar gembira ini datang hampir bersamaan dengan munculnya vaksin covid-19 di dunia.

Waktunya tak terpaut jauh dari penemuan vaksin AstraZeneca yang kini telah diproduksi secara massal dan dipergunakan di seluruh dunia.

Kabar gembira itu menyebutkan bahwa para peneliti di Inggris telah memberikan dosis pertama dari vaksin HIV kepada sejumlah orang.

Para peneliti di Universitas Oxford Inggris itu memberikan dosis pertama dari Vaksin HIV itu sebagai bagian dari uji klinis fase satu.

Baca juga: KPA Minta DPRD Belu Perjuangkan Anggaran Penanganan HIV-AIDS

Dan, peluncuran vaksin HIV sebagai tahab uji klinis tersebut telah dilakukan pertama kali pada Senin kemarin,

Percobaan yang disebut HIV-CORE 0052 itu bertujuan untuk mengevaluasi keamanan, tolerabilitas, dan imunogenisitas dari vaksin HIVconsvX.

"Ini merupakan bagian dari European Aids Vaccine Initiative, yang didanai oleh Komisi Eropa," kata univesitas tersebut.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa 6 Juli 2021, vaksin ini dikenal sebagai 'mosaik', yang berarti dapat menargetkan berbagai varian HIV-1.

Baca juga: Gejala Penyakit Menular Seksual Waspadai PMS Bisa Sebakan Kemandulan hingga Rentan Tertular HIV/AIDS

Vaksin ini juga berpotensi menjadi vaksin yang cocok untuk digunakan di seluruh dunia.

Selanjutnya para peneliti tersebut akan memberikan dua dosis vaksin dalam rentang waktu empat minggu kepada 13 orang dewasa HIV-negatif yang sehat.

Dua dosis vaksin tersebut diberikan kepada mereka yang berusia antara 18 hingga 65 tahun, dan  yang tidak dianggap berisiko terinfeksi virus tersebut.

Peneliti utama uji coba tersebut merupakan seorang Profesor Imunologi Vaksin di Institut Jenner Universitas Oxford, bernama Tomas Hanke.

Baca juga: Bethesda Yakkum Support Pemda Belu Atasi HIV-AIDS

Dari hasil uji coba itulah Tomas Hanke mengatakan bahwa vaksin HIV yang efektif, sesungguhnya telah sulit dipahami dalam tenggat waktu 40 tahun terakhir.

Dengan demikian, kata Tomas Hanke, uji coba klinis tersebut merupakan yang pertama dari berbagai usaha yang telah dilakukan selama ini.

"Percobaan ini adalah yang pertama dari serangkaian evaluasi strategi vaksin baru pada orang HIV-negatif.”

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved