Taliban Makin Brutal, Culik & Bunuh Warga Sipil,100 Tewas dalam 14 Hari Termasuk Komedian Afganistan
Nazar Mohammad, seorang komedian Afghanistan yang terkenal, termasuk di antara puluhan orang yang diduga dibunuh oleh kelompok teror militan.
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM -- Kelompok militan Taliban kembali menjadi momok mengerikan di Afganistan
Express.co.uk merilis, kelompok militan yang dicap teroris itu dikatakan telah menyeret warga sipil dari rumah mereka saat mereka melakukan pencarian dari rumah ke rumah di Kandahar
Nazar Mohammad, seorang komedian Afghanistan yang terkenal, termasuk di antara puluhan orang yang diduga dibunuh oleh kelompok teror militan.
Inggris diperintahkan untuk mengevakuasi staf kedutaan di Kabul di tengah kemajuan Taliban
Baca juga: Taliban Klaim Ingin Penyelesaian Politik di Afghanistan, Rusia Akan Merapat?
Inggris tidak akan punya pilihan selain 'menerima pemerintahan Taliban'
Gambar-gambar yang dirilis menunjukkan Mohammad, yang pernah menjabat sebagai petugas polisi lokal di provinsi itu, dieksekusi.
Yang pertama menunjukkan komedian itu mundur ke pohon dan yang kedua menggambarkan Muhammad di tanah dengan lehernya digorok.
Keluarga Mohammad menuduh Taliban atas pembunuhannya.
Baca juga: Serangan Taliban Makin Brutal di Malam Hari, Afghanistan Berlakukan Jam Malam, Ini Tujuannya
Namun, kelompok Jihadis membantah terlibat.
Diperkirakan sekitar 100 orang telah tewas di provinsi itu dalam dua minggu terakhir.
300 lainnya dilaporkan hilang.
Pembantaian di Kandahar bisa membuat Taliban menguasai kota.
Menanggapi tindakan Taliban, AS telah meluncurkan beberapa serangan udara tetapi para pejabat Amerika bersikeras "tidak ada perubahan dalam kebijakan".
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, bahkan mengatakan bahwa pasukan Afghanistan perlu berkumpul kembali dan mempertahankan pos pemeriksaan kritis untuk menahan Taliban
Baca juga: Taliban Belum Bisa Lega, Setelah AS Pergi, China dan Pakistan Siap Masuk Amankan Afganistan
Kandahar telah dilihat sebagai tempat kelahiran Taliban, menyusul dukungan kuat mereka di kota itu selama tahun 1990-an.
