Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Juli 2021: Lalang
Lalang adalah pengganggu tanaman gandum. Kata asli dalam bahasa Yunani: Zizanion berarti lalang yang mengganggu di ladang gandum.
Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Juli 2021: Lalang (Mat 13: 24-30)
Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD
POS-KUPANG.COM - Lalang adalah pengganggu tanaman gandum. Kata asli dalam bahasa Yunani: Zizanion berarti lalang yang mengganggu di ladang gandum.
Kata ini tidak bisa menunjukkan apakah lalang itu termasuk jenis yang beracun atau tidak. Tanaman ini sangat mirip dengan gandum dan hanya tumbuh di ladang yang ditanami gandum.
Sebenarnya, lalang dapat merusak tanaman gandum. Para petani di Flores-Lembata mengenal satu tumbuhan yang sering tumbuh bersama tanaman jagung dan padi yaitu ilalang.
Yesus menceritakan perumpamaan tentang petani yang melakukan pekerjaan dengan baik. Petani sekaligus pemilik tanah yang berhasil ini telah mendapatkan benih yang terbaik dan siap ditaburkan di ladang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 24 Juli 2021: Lalang pun Tumbuh
Petani sukses dan hendak menuai hasil melimpah itu tidak mungkin menaburkan lalang. Benih yang baik pasti bebas dari lalang.
Petani itu telah menaburkan benih yang baik di ladangnya pada musim dingin. Tapi musuhnya datang saat gelap, sementara orang tidur untuk menaburkan lalang di antara gandum.
Tidak ada orang yang tahu sampai musim semi tiba ketika lalang itu tumbuh di antara tanaman gandum.
Lalang tampak sangat mirip dengan gandum. Pada saat mengeluarkan bongkol, barulah orang bisa membedakan lalang dan gandum.
Ketika mengetahui ada lalang yang tumbuh bersama gandum, tidak mungkin mencabut lalang itu lagi. Orang mungkin hendak membasmi tapi ia akan menginjak gandum. Apalagi akar gandum dan lalang saling terjalin menjadi satu. Mencabut lalang berarti mencabut gandum juga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 Juli 2021: Tanah Subur
Yesus menceritakan bahwa hamba-hamba mengingatkan tuan dan hendak mencabut lalang. Mungkin hamba-hamba itu geram dan ingin tahu siapa yang menebarkan lalang itu.
Petani itu tahu bahwa ada musuh yang menebarkan lalang itu. Dia harus rela membiarkan lalang itu tumbuh bersama gandum sampai waktu panen tiba. Sebuah pengorbanan yang luar biasa dari petani ladang itu.
Dia tahu bahwa lalang telah mengambil kelembaban udara dan vitamin yang seharusnya menjadi milik tanaman gandum. Hasil panen berkurang dari harapannya.
Kendatipun dia adalah petani profesional, dia tidak berdaya menghadapi kelakuan lalang yang merusak itu. Bahkan ia tidak tahu dari awal saat lalang itu tumbuh.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 21 Juli 2021: Tanah Subur