Desak Jokowi Mundur Gegara Covid-19, Oknum Ini Bawa Bom Molotov, Nitizen Minta Tangkap Biang Rusuh
Meski fakta Indonesia masuk kategori negara dengan covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Brazil, namun ada saja oknum yang mencari kambing hitam.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Meski fakta memperlihatkan bahwa Indonesia masuk dalam kategori negara dengan covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Brazil, namun ada saja oknum yang selalu mencari kambing hitam.
Fakta itu terlihat ketika sekelompok orang tega menggelar unjukrasa menyalahkan pemerintah yang dinilai tak mampu atasi covid-19.
Malah para kelompok pengunjukrasa tersebut mempersalahkan Presiden Jokowi dengan menyebut presiden gagal tangani covid-19.
Atas penilaian itulah kelompok tersebut mendesak Presiden Jokowi untuk mundur dan segera meletakkan jabatan.
Baca juga: Denny Siregar Bocorkan Rencana Unjukrasa Bermotif Politik, Targetnya Lengserkan Presiden Jokowi
Aksi demonstrasi yang secara sporadis itu, kini terjadi di tiga kota di Indonesia, yakni Bandung, Jakarta dan Ambon.
Aksi tersebut awalnya menolak PPKM Darurat yang dianggapnya telah menyengsarakan masyarakat kecil dalam mencari sesuap nasi.
Namun ujung-ujungnya adalah mempersalahkan pemerintah dan mendesak Presiden Jokowi mundur.
Secara umum, aksi demonstrasi tersebut masih dapat dikendalikan dimana polisi berhasil menahan sejumlah pendemo.
Namun fakta lapangan justru memperlihatkan hal yang berbeda.
Baca juga: Denny Siregar Sebut FPI Tempat Pembenihan Teroris, Setelah Bubar Anggotanya Gabung ke Kelompok Lain
Di antara para pengunjukrasa tersebut, ada yang sudah terpapar virus corona atau covid-19.
Sedangkan di twitter, netizen mengecam para pendemo yang dianggap melakukan aksi tidak terpuji.
Mereka pun menyerukan agar aparat keamanan segera membongkar biang kerok aksi tersebut.
Seruan ditizen itu terlihat dari tagar #BongkarBiangRusuh
Berikut Cuitan sebagian netizen terhadap aksi pendemo tolak PPKM
Baca juga: Kasus Terkonfirmasi Positip Virus Corona Meningkat, Bupati SBD Perpanjang PPKM Darurat 8 Agustus
@muannas_alaidid: Jangan ragu tangkap & usut tuntas apapun latar belakangnya mulai hoax covid, tuduh vaksin pembunuhan massal bahkan sampai hati ada oknum manfaatkan kesulitan rakyat hari ini akibat pandemi global untuk mengulingkan pemerintahan sah @DivHumas_Polri
@HollandNikkita: Data WHO yang meminta RI untuk menerapkan PPKM agar penyebaran covid tidak secara terus menerus menyebarluas.. Ini malah pada demo yang membuat penyebaran covid makin tinggi #BongkarBiangRusuh
@FiraAyuslsblaa: Lihatlah orang yang antri utk dapat rumah sakit krn covid, banyak tangisan duka dinegeri ini, mana hadi nuranimu?? Tidak etis pandemi kalian jadikan kesempatan untuk menjatuhkan pemerintah #BongkarBiangRusuh
@kuta_Lovers: Kami 86 juta pemilih @jokowi siap Melawan mu..! #OposisiBiadab Ape Loe...!!
Baca juga: Pemerintah Perpanjang PPKM Darurat, Kemendagri Rilis Aturan Lengkap Wilayah Termasuk PPKM Level 4
@Natali_Cristi3n: Kadrun Jangan coba -coba berani turunkan Jokowi,kalean akan berhadapan dgn kami Rakyat NKRI Bendera Indonesia #SayaPercayaJokowi #bongkarbiangrusuh
@sami86pilang: Saya berharap aparat hukum tindak tegas para penggagas aksi ini. Jgn nyawa di pertaruhkan hanya demi nafsu politik.
@tukangrosok___: Sebagai Mahasiswa harusnya ngasih contoh yg baik bagi masyarakat umum.Saat situasi PPKM Level 4 sprt ini dilarang berkumpul/mengumpulkan massa Mahasiswa malah ngadain Demo. Kan Gubluk Namanya ?
@ZulfaWahyuni7: Disaat banyak orang memperjuangkan jawanya Karena dampak covid19, tapi kalian tidak punya Hati sama sekali, kalian pendemo Adalah penjahat yang menambah kesengsaraan rakyat #BongkarBiangRusuh
Baca juga: Sosok Ini Cemaskan Aksi Mahasiswa di Maluku, Awalnya Tolak PPKM Darurat, Malah Minta Jokowi Lengser
@kenapakuhidup: Presiden dan Wakil Presiden itu pasti saling membantu dan melindungi jadi tidak mungkin ada yg dilengserkan dong. Gus dur Megawati KAMMI #bongkarbiangrusuh #ayodongberpikirpositif
@lida_dara: Yang demo tidak manusiawi, lihatlah perjuangan para nakes yang berjuang sampai saat ini sampai banyak korban nakes yang berjatuhan... #BongkarBiangRusuh
Bawa Bom Molotov
Sementara itu Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung menetapkan pemuda berinisial H sebagai tersangka usai aksi demo.
Ia ikut aksi demo menolak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Adapun H kedapatan membawa bom molotov saat demonstrasi.
Baca juga: Fadli Zon Kritik Jokowi Soal PPKM Level 3-4 Pengganti PPKM Darurat: Tak Jelas Terkesan Asal-asalan
Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang mengatakan, H dan lima rekannya ditangkap di kawasan Cicendo.
"Setelah kami menggeledah badan, kami temukan empat botol bom molotov bersama satu botol bensin," kata Mangopang di Kantor Polrestabes Bandung, Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 Juli 2021.
Menurut dia, dari keterangan H, bom molotov itu memang akan dibawa saat melaksanakan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung dan Gedung Sate.
Polisi akan mendalami kembali kasus tersebut karena pihak penyidik telah mengetahui identitas orang yang diduga memerintahkan H untuk membawa bom itu.
Baca juga: Sebut 5 Hari ke Depan Krusial, Puan Maharani Minta PPKM Darurat Jangan Kendur! Ada Apa?
"Dari bukti hasil obrolan ponsel yang bersangkutan, memang sudah disiapkan, sudah memang dibawa. Ada yang memerintahkan untuk membawa pada saat demo," kata Mangopang. H dijerat dengan Pasal 187 jo Pasal 53 KUHP.
"Dari kasus itu, H terancam hukuman hingga delapan tahun penjara," kata dia seperti dikutip Kompas.com.
Aksi Tolak PPKM di Jakarta
Aksi demo tolak PPKM di Jakarta dilakukan mahasiswa Unindra PGRI di bawah fly over Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat 23 Juli 2021 siang.
Sejumlah mahasiswa melarang bus TransJakarta melintas di sana.
Baca juga: Kurangi Dampak Penerapan PPKM Darurat Pemerintah akan Bagikan Dua Juta Paket Obat Covid-19
Puluhan mahasiswa ini menuntut agar pemerintah tidak memperpanjang PPKM darurat.
Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono mengatakan, pihaknya berusaha memindahkan mahasiswa agar tidak mengganggu lalu lintas.
Namun, para mahasiswa itu menolak untuk menyingkir dan berusaha menghalangi laju bus TransJakarta.
"Akhirnya kita mengarahkan ke pinggir jalan supaya tidak menganggu arus lalu lintas dan semua berjalan kondusif," ucapnya.
Kemudian, pihaknya juga mengimbau kepada mahasiswa untuk membubarkan diri.
Baca juga: Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 Atur Rumah Makan, Laundry hingga PKL
Karena saat ini masih pandemi Covid-19 dan penyebaran virus tersebut masih tinggi di Jakarta.
Terlebih, sesuai dengan UU Nomor 4 tahun 1994 dan UU Nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan, tidak boleh ada kerumunan masa.
"Karena itu berpotensi terjadi penyebaran Covid-19 di wilayah Jakarta," ujarnya.
Namun, kondisi saat ini mahasiswa sudah berhasil membubarkan diri ke rumahnya masing-masing.
Jupriono mengaku tidak ada mahasiswa yang diamankan aparat kepolisian.
Baca juga: PPKM Darurat Jawa Bali Diperpanjang Atau Tidak, Link Live Streaming Penjelaskan Presiden Jokowi
Bocoran Denny Siregar
Sebelumnya Pegiat Media Sosial Denny Siregar mengingatkan akan adanya aksi demonstrasi di tengah masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Demonstrasi tersebut, menurut Denny, akan mengusung protes terhadap pemberlakukan PPKM Darurat.
"Hati-hati ya, ada rencana gerakan demo yang akan bawa nama-nama rakyat kecil yang terjepit PPKM darurat," tulis Denny di Twitter, dikutip pada Jumat 23 Juli 2021.
Denny menyebut, pihak oposisi akan turut dalam aksi tersebut.
Baca juga: Minta Maaf soal PPKM Darurat, Luhut Dapat Tanggapan Sinis PKS: Bagus, tapi Rakyat Perlu Aksi
Selain itu, para eks Hisbut Tahrir Indonesia dan Front Pembela Islam juga akan turut serta.
Menurut Denny, dalam demo tersebut akan menggaungkan presiden Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya.
"Demo itu akan diikuti partai oposisi, HTI & FPI juga kelompok Anarko yang bikin ribut. Ujungnya mereka akan serukan Jokowi supaya mundur. Yang demo bukan rakyat kecil," ungkapnya
Denny Siregar menyoroti aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa di Ambon, Maluku yang berujung meminta Joko Widodo mundur dari jabatan presiden.
Denny Siregar menyesalkan aksi demo yang awalnya menolak kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) justru punya agenda lain yakni mendesak Jokowi lengser.
Baca juga: Jangan Buang Kulit Telur, Banyak Manfaat Untuk Kulit , Hilangkan Kusam dan Kembali Cera, Ini Caranya
Denny menyebutkan bahwa aksi tersebut berbau politis.
"Demo mah demo aja, gak usah pake nuntut turun dr jabatan segala. Keliatan banget sih politisnya. Basi," ungkapnya di Twitter, Selasa 20 Juli 2021
Seperti diketahui, puluhan mahasiswa Universitas Pattimura Ambon berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Senin 19 Juli 2021.
Dilansir dari Kompas.com, dalam aksi yang berlangsung di depan kampus Universitas Pattimura itu, mahasiswa juga menuntut agar Presiden Joko Widodo mundur dari jabatannya.
Baca juga: Aktor Ganteng Ini Kirim Surat Terbuka Kepada Presiden Jokowi, Berani Tolak Perpanjangan PPKM Darurat
Massa bahkan membawa sebuah spanduk yang mengusung tagar turunkan Jokowi.
“Kami menuntut Presiden Jokowi segera mundur dari jabatannya sekarang juga,” teriak salah satu mahasiswa saat menyampaikan orasinya.
Mereka menilai Presiden Joko Widodo telah gagal mengelola negara di tengah situasi pandemi saat ini.
Berita Lain Terkait Presiden Jokowi
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Seruan Bongkar Biang Rusuh Trending, Netizen Tak Simpati dengan Demo Tolak PPKM, Usut Dalangnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/polisi-tangkap-peserta-unjukrasa.jpg)