Berita Lembata

Wabup Lembata : 'Semua yang Ada Dalam Pemerintahan Kerja Dalam Tekanan, Tidak Ada yang Bahagia'

Kita ingin tata birokrasi supaya anak cucu bisa kerja dengan baik. Besok-besok mau pilih saya atau tidak, itu saya tidak peduli

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Setelah melalukan ziarah di makam Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur pada Rabu kemarin, para aktivis Front Mata Mera kemudian bertemu dengan Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday di Rumah Jabatannya di Lamahora, Lewoleba, Kamis, 22 Juli 2021 malam. 

Wabup Lembata : 'Semua yang Ada Dalam Pemerintahan Kerja Dalam Tekanan, Tidak Ada yang Bahagia'

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday menuturkan selama ini para kepala dinas dan pejabat di lingkup Pemda Lembata selama ini kerja dalam tekanan sehingga tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. 

"Semua yang ada dalam pemerintahan, kerja dalam tekanan, tidak ada yang bahagia. Semua kerja dalam tekanan," ungkapnya saat berdiskusi dengan para aktivis Front Mata Mera di Rumah Jabatan, Kamis, 22 Juli 2021 malam.

Menurut Plt Bupati Lembata ini selama ini para kepala dinas bekerja bukan karena takut pada regulasi. Tapi takut pada orang. 

Butuh waktu untuk ubah mindset ini," tambahnya. 

Baca juga: Kehabisan Oksigen, Pasien Covid-19 di Lembata Meninggal Dalam Keadaan Duduk di Kursi Puskesmas

Dia melanjutkan, beberapa hari yang lalu, dia memberi kebebasan kepada para kepala dinas menyusun naskah jawaban pemerintah terhadap pandangan Fraksi-Fraksi di DPRD Lembata.

Hasilnya, kata dia, menunjukan bahwa para kepala dinas itu selama ini punya kemampuan dan kompetensi yang baik. 

"Saya beri kebebasan kepada mereka untuk jawab pandangan umum fraksi di DPRD Lembata, dan saya baca mau menangis karena wah mereka ini orang orang hebat," ungkap dia.

Di hadapan para aktivis muda itu, Wabup Langoday menegaskan bahwa dirinya akan menata ulang birokrasi Pemda Lembata. 

Baca juga: Kompak Indonesia Dukung Wabup Langoday Jadikan Lembata Bebas KKN

Alasannya, "Kita ingin tata birokrasi supaya anak cucu bisa kerja dengan baik. Besok-besok mau pilih saya atau tidak, itu saya tidak peduli," tegas Wabup Langoday.

Kelompok pemuda yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah lewat aksi unjuk rasa ini meminta Thomas mengutamakan prioritas pembangunan yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat di sisa waktu kurang lebih 10 bulan masa kepemimpinannya ini.

Monopoli ekonomi yang dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu yang mereka sebut oligarki dan disparitas harga kebutuhan pokok merupakan ‘benang kusut’ pembangunan yang harus ‘diurai’ Thomas Ola Langoday.

Mereka juga berharap agar Thomas dapat mendukung dituntaskannya kasus mafia tanah di Desa Merdeka dan kasus korupsi proyek kolam renang dan jeti apung di Pulau Siput Awololong.

Baca juga: DPRD Lembata Gelar Paripurna Pemberhentian Almarhum Eliaser Yentji Sunur Dari Jabatan Bupati

“Kita masih merasa berduka atas kehilangan bupati sebelumnya, Bapak Eliaser Yentji Sunur. Tapi kami harap bapak secepatnya memulai ini karena ini menyentuh persoalan dasar masyarakat,” kata Sekretaris Jenderal Front Mata Mera, Gebhardus A Kedang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved