Jenazah Covid-19 Menumpuk di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dokter Sebut Fakta Mengejutkan, Simak Ini
Keresahan akan melonjaknya kasus covid-19 tak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Di Surabaya warga malah sangat terguncang gegara kasus covid-19
POS-KUPANG.COM - Keresahan akan melonjaknya kasus covid-19 tak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Di Surabaya, Jawa Timur, kecemasan serupa juga mengguncang publik yang dipimpin oleg Gubernur Khofifah Indarparawansyah itu.
Pasalnya, sedikitnya 27 pasien covid-19, merenggang nyawa pada saat hampir bersamaan.
Olehnya, ruangan gawat darurat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya seketika penuh dengan jenazah pasien covid-19.
Baca juga: Harga Obat & Alkes Covid-19 Melambung Tinggi: Ahli Utama Kantor Staf Presiden: Laporkan! Jangan Ragu
Fakta itu seketika menjadi viral ketika beredar foto yang berisi gambar tentang kondisi terkini di Surabaya, di dunia maya.
Dalam foto itu terlhat sejumlah jenazah yang ditutupi dengan kain.
Jenazah-jenazah itu diletakkan secara berjejer di ruangan IGD rumah sakit itu dan ditutupi dengan kain.
Dalam foto yang beredar itu, terlihat sejumlah jenazah yang tubuhnya ditutupi oleh kain putih.
Baca juga: Khasiat Jahe Merah untuk Kesehatan, Bisa Naikkan Imunitas Tubuh Lawan Serangan Covid-19
Dokter Joni Wahyudi, Direktur RSUD Dr. Soetomo membenarkan adanya fakta tersebut di rumah sakit yang dinakhodainya.
"Benar, foto jenazah berjejer di selasar IGD yang disebut terjadi di IGD RSUD Dr Soetomo itu benar adanya," ujar dr. Joni Wahyudi.
Dia mengungkapkan, bahwa dalam satu hari itu, RSUD Dr Soetomo harus mengurus 27 jenazah yang semuanya akibat covid-19.
Baca juga: Waspada, Jenazah Covid-19 di Indonesia Didominasi Para Lansia, Ibu-Ibu Hamil Dilarang ke Mall
Kondisi tersebut membuat proses pemulasaran jenazah Covid-19 harus antre hingga berjam-jam.
"Iya (gambar kondisi IGD), progres penyakitnya cepat sekali, datang sudah dalam kondisi desaturasi."
"Bahkan ada yang meninggal di ambulans, kemarin sehari meninggal 27. Mohon masyarakat disiplin protokol kesehatan," kata Dr Joni, Kamis 1 Juli 2021 dilansir Surya.co.id.
Dr Joni menjelaskan, pada Rabu itu, banyak pasien yang datang sudah dalam kondisi parah.
Baca juga: Anies Baswedan Cemas Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jakarta Tembus 300 Sehari: Ini Bukan Angka Semata
"Iya, 27 yang meninggal itu total dengan yang dirawat di ruang isolasi. Tidak pernah seperti itu tahun lalu," beberanya.
Kendati banyak pasien meninggal, dikatakan Dr Joni, kamar pasien Covid-19 masih dalam kondisi penuh.
Bahkan pihaknya masih berusaha menambah kapasitas kamar.
Baca juga: 600 Orang Divaksin Covid-19 di Dinas Pendidikan, Bagaimana Cara Daftar Bagi Masyarakat Umum?
Akibat Lonjakan Covid-19
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Kuratif Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Alfarabi mengatakan, foto viral penumpukan jenazah di IGD RSUD Dr Soetomo merupakan fakta terkait melonjaknya kasus Covid-19 di Surabaya.
"Memang akhir-akhir ini kasusnya naik signifikan," ujarnya, Jumat 2 Juli 2021.
Lebih lanjut, dr Makhyan menjelaskan, menumpuknya jenazah disebabkan karena pasien terlambat datang ke RS.
Ketika terlambat tiba di rumah sakit, kondisi pasien sudah memburuk sehingga rata-rata meninggal dunia ketika sedang ditangani secara medis.
Baca juga: Epidemolog Dr Yendris Krisno Syamruth Sebut PPKM Darurat Langkah Tepat Tekan Covid-19
Hal itu menyulitkan tenaga medis dalam melakukan penanganan terhadap pasien.
"Banyak pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi saturasi yang sudah jelek, sehingga banyak yang meninggal di IGD," bebernya.
Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan untuk memperluas ruang isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan.
"Saat ini kami memperluas ruang isolasi, saat ini kita punya Asrama Haji dan BPWS yang bisa menampung pasien positif tanpa gejala atau gejala ringan."
"Ini adalah upaya yang telah kami lakukan," imbuhnya.
Baca juga: Jus Jahe dan Kunyit Sangat Ampuh Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19

Buka Lowongan Relawan
Akibat meningkatnya kasus Covid-19 dan potensi tingkat kematian yang tinggi, manajemen RSUD Dr Soetomo membuka lowongan relawan.
Diberitakan Surya.co.id, Kepala PKRS dan Humas RSUD Dr Soetomo, Dr Pesta Parulian menuturkan, pihaknya membuka lowongan 15 relawan transporter dan pemulasaran jenazah.
"Ini upaya kami memberikan pelayanan jenazah yang layak di mana peran pemulasaran dan transporter jenazah sangat diperlukan," ujarnya, Kamis.
Dr Pesta merinci syarat bagi relawan yang ingin mendaftar, di antaranya laki-laki, sehat jasmani dan rohani, usia maksimal 35 tahun, dan pendidikan minimal SMA sederajat.
Baca juga: Perhatikan Aturan Ini Bila Kamu Ke Jakarta Di Masa Darurat Covid-19 Seperti Sekarang, Baca Baik-Baik
"Kepada calon relawan yang berminat dan memenuhi kriteria akan diberikan pelatihan dasar pemulasaran dan transporter jenazah penyakit menular, hingga aman bagi yang bersangkutan dan orang di sekitarnya," paparnya.
Selama ini, kata Dr Pesta, selain melayani pemulasaran jenazah pasien Covid-19, RSUD Dr Soetomo juga melayani pemulasaran jenazah kiriman Dinas Sosial dan Puskesmas di Surabaya dan sekitarnya.
"Mulai Januari sampai 28 Juni 2021 ini telah menerima sebanyak 93 jenazah, di mana jumlah terbanyak pada minggu-minggu terakhir Juni 2021 dengan rata-rata 5 jenazah per hari," sambungnya.
Jumlah itu mengalami peningkatan tajam pada minggu-minggu terakhir bulan Juni 2021, dengan rata-rata 15-20 jenazah per hari.
Baca juga: Pasien Covid-19 Asal Umalulu Meninggal Dunia, Ini Data Terbaru
"Hal ini tentu memakan waktu yang lama dalam penyelesaian pemulasaran yang rata-rata tiap jenazah memerlukan waktu 1,5-2 jam," imbuhnya.
Hal itu membuat RSUD Dr Soetomo membuat 'Depo Jenazah' untuk memberikan pelayanan yang manusiawi dan mempercepat layanan.
"RSUD Dr Soetomo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk mempercepat layanan dengan mengupayakan tempat pemulasaran terpisah," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Foto IGD RSUD Dr Soetomo Penuh Jenazah, 27 Meninggal dalam Sehari, Kini Buka Lowongan Relawan