Ansy Lema-Kementan Beri Bantuan Rp 1 Miliar untuk Petani di NTT
Kembangkan benih unggul, Ansy Lema-Kementan beri bantuan Rp 1 miliar untuk petani di NTT
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, BAJAWA-Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ( Balitbangtan) Kementerian Pertanian ( Kementan) RI memberikan bantuan sebesar Rp. 1.000.000.000 (Satu Milyar Rupiah) untuk pengembangan benih unggul di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Tiga daerah dan komoditas yang dikembangkan di NTT adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan (bawang putih), Kabupaten Sumba Barat Daya (padi), dan Kabupaten Malaka (jagung).
"Anggaran satu miliar rupiah tersebut digunakan untuk memproduksi benih bawang putih, padi dan jagung dengan menerapkan standar perbenihan, mendukung padat karya bimbingan teknis (bimtek) kepada petani, pengadaan pupuk, pendampingan teknologi benih dan membuat lahan percontohan. Jadi petani tidak hanya diberikan benih, namun mendapat pendampingan berkelanjutan," ujar politisi muda PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema melalui rilis yang diterima POS- KUPANG.COM, Kamis 1 Juli 2021.
Untuk memperlancar kegiatan pengembangan benih, Ansy didukung oleh Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT yang merupakan bagian dari Balitbangtan Kementan.
Baca juga: Anggota DPR RI Ansy Lema Beri Kuliah Umum Terbatas di Kampus Stiper Flores Bajawa
Sebelum memberi bantuan, ia telah berdiskusi dengan BPTP NTT untuk menentukan benih komoditas yang mencerminkan karakter lokal dan menjawab kebutuhan NTT saat ini.
Ia mendengarkan paparan riset dan inovasi perbenihan dari BPTP untuk dikembangkan di daerah-daerah penerima.
"Setelah berdiskusi dengan BPTP, saya memutuskan untuk fokus pada pengembangan tiga benih komoditas, yakni padi, jagung, dan bawang putih. Saya berharap, melalui pengembangan benih ini, para petani di NTT semakin mudah mendapat benih unggul berkualitas untuk meningkatkan produktivitas pangan," papar Ansy.
Ansy menceritakan, pada Kamis (13/5/2021) setelah badai Seroja, ia bersama BPTP telah menyerahkan 650 benih jagung Lamuru Label Ungu kepada lima kelompok tani di Kabupaten Malaka. Setiap kelompok mendapat 130 kg. Jenis Lamuru Label Ungu merupakan inovasi BPTP yang cocok ditanam di wilayah dengan kondisi lahan maupun iklim kering seperti NTT, karena tidak membutuhkan banyak air (curah hujan).
Baca juga: Gelar Bimtek, Ansy Lema: Penyuluh Adalah Ujung Tombak Pertanian RI
"Selain itu, Lamuru Label Ungu memiliki potensi produksi yang lebih tinggi (5-6 ton/ha) daripada varietas lokal lainnya yang hanya menghasilkan 2 ton/ha. Tidak hanya cocok, jenis jagung ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian, khususnya komoditi jagung di Malaka," lanjut Ansy.
Untuk pengembangan benih padi, Ansy sangat mendukung inovasi BPTP untuk mengembangkan jenis Padi Inpari Nutri Zinc kepada empat kelompok tani (luas lahan 25 hektar) di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Alasannya, Padi Inpari Nutri Zinc adalah hasil inovasi BPTP yang khusus ditujukan untuk mengurangi stunting.
NTT menempati urutan ketiga stunting nasional, karena itu Padi Inpari Nutri Zinc sangat cocok menjawab permasalahan NTT saat ini.
Baca juga: Ansy Lema, Anggota DPR RI Ajak Civitas Akademika Unipa Indonesia Bangkit di Masa Pandemi
"Saya mendorong agar BPTP mengembangkan jenis Padi Inpari Nutri Zinch dikembangkan di Kabupaten Sumba Barat Daya. Karena kandungan gizinya menghasilkan ratusan enzim yang berfungsi menyembuhkan luka, sintesa protein, menjaga kesuburuan, dan terutama meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh melawan serangan stunting," kata Ansy.
Benih Bawang Putih