Kisah Inspiratif Orang Muda Flores Timur Bangkit di Tengah Pandemi Covid Lewat Usaha Percetakan
Kisah Inspiratif Orang Muda Flores Timur Bangkit di Tengah Pandemi Covid Lewat Usaha Percetakan pelaku usaha ekonomi kreatif yang bergerak di bidang e
Kisah Inspiratif Orang Muda Flores Timur Bangkit di Tengah Pandemi Covid Lewat Usaha Percetakan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Di tengah gempuran pandemi Covid-19, banyak pelaku usaha harus gulung tikar. Namun tidak bagi Ridwan Rifail Bole Metha, pelaku usaha ekonomi kreatif yang bergerak di bidang editing dan percetakan.
Saat ditemui di lokasi usahanya, Sabtu 26 Juni 2021, pemuda 35 tahun dari Kelurahan Ekasapta, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur ini mengaku selalu bersyukur dengan rejeki yang dihasilkan dari usahanya.
Bermodalkan sewa ruangan berukuran 3x3 meter yang terletak di samping Pasar Baru Larantuka, Ridwan tekun berkreativitas. Di ruangan itu, Ridwan menyimpan peralatan cetak baju yang didapat dari hasil kredit. Ia tetap bekerja dengan mengedepankan protap covid 19.
"Usaha percetakan dan editing yang saya geluti ini, saya memulainya dari hobby. Kebetulan saya suka akan dunia design," ungkap pria yang sering disapa dengan Sun Gokong ini.
Baca juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belu Gelar Lomba Bercerita. Ini Tujuannya
Menurut dia, awalnya ia memulainya dari design. Ia lalu mengembangkannya ke usaha percetakan. Hasilnya, saat ini buah kreativitasnya itu sudah banyak dinikmati oleh banyak orang.
Ia menjelaskan, usaha yang ditekuni itu karena melihat peluang dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan dunia design dan percetakan yang sangat tinggi.
"Dalam sehari, ada saja pelanggan yang datang dan minta untuk dibuatkan design dan kemudian dicetak. Masyarakat jaman sekarang lebih memilih hal-hal yang sifatnya praktis dalam menunjukan atau menyebarkan informasi. Baik berupa brosur, spanduk/baliho, maupun dengan mencetak tulisan-tulisan menarik di baju kaos," jelasnya.
"Untuk mencetak spanduk/baliho, saya bekerjasama dengan rekan saya. Kalau untuk brosur dan baju kaos, semua saya lakukan sendiri," tambahnya.
Baca juga: BKP-SDM Ngada Umumkan Pembukaan Seleksi CPNS dan PPPK Tahun Anggaran 2021, Ini Formasi Kebutuhan
Soal harga, menurut dia, tergantung tingkat kerumitan design dan waktu yang dibutuhkan juga kualitas cetak.
"Bagi saya, yang penting tidak mengecewakan pelanggan sehingga kepercayaan pelanggan bisa tetap terjaga dengan baik," katanya.
Dari hasil usahanya, ia mengaku bisa membiayai kebutuhan keluarga, selain membayar cicilan kredit.
"Bisa nafkahi keluarga. Sisanya membayar gaji seorang karyawan," tandasnya.
Ia berharap agar pemerintah daerah dapat memberi perhatian bagi keberlangsungan usaha ekonomi kreatif kaum muda.
"Usaha percetakan dan editing ini pun dapat membantu pemerintah dalam mengkampanyekan potensi daerah, khususnya dalam sektor pariwisata," pungkasnya. (*)
