Kasus Positif COVID-19 di Kabupaten Belu - NTT Terus Bertambah, Ini Datanya
Jumlah orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Belu, Provinsi NTT terus bertambah. Kasus terbaru mulai terdeteksi sejak 17 Juni 2021
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Jumlah orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Belu, Provinsi NTT terus bertambah. Kasus terbaru mulai terdeteksi sejak 17 Juni 2021. Dalam rentang waktu 12 hari (17-29 Juni 2021), jumlah kasus positif mencapai 115 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh orang dirawat sejak 19 Juni 2021 sedangkan 108 orang lainnya dalam pengawasan. Dalam tiga bulan terkahir, tidak ada kasus meninggal akibat covid-19. Kasus meninggal terakhir terjadi Januari 2021. Total kasus meninggal 23 orang, rincian terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 13 orang meninggal, probabel 10 orang.
Data ini dirilis Sekretariat Posko Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu keadaan Selasa 29 Juni 2021. Dilaporkan, jumlah kasus terkonfirmasi positif terhitung 17 Juni 2021 sebanyak 115 orang.
Hari ini Selasa 29 Juni 2021, tidak ada penambahan kasus positif. Data kontak erat hari ini sebanyak 14 orang, pelaku perjalan 50 orang, yang rapid antigen 457 orang, TCM empat orang sedangkan SWAB nol dan sembuh nol.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Belu Sediakan Internet Gratis Bagi Masyarakat di 42 Titik
Realisasi vaksin hari ini, dosis I dan II sebanyak 686 orang yang terdiri dari Nakes dosis I sebanyak 12 orang, pelayanan publik dosis I sebanyak 32 orang dosis II 583 orang. Lansia dosis I sebanyak 62 orang, masyarakat dosis I sebanyak 127 orang dan dosis II 53 orang. Pelayanan vaksin dilakukan di 18 puskesmas.
Secara akumulatif, realisasi vaksin dosis I sampai dengan Selasa 29 Juni 2021 sebanyak 14.648 orang atau 43,06 persen dari total sasaran 34.096 orang. Dosis II sebanyak 6.792 orang atau 19,92 persen.
Jika dilihat secara kategori, realisasi vaksin dosis I dan II bagi tenaga kesehatan masing mencapai 104,11 persen dan 103,45 persen atau melebihi dari jumlah sasaran. Kategori pelayan publik, dosis I sebesar 59,82 persen dan dosis II 30,58 persen dari total sasaran 16.045 orang, kategori lansia dosis I dan II masing-masing realisasi 6,91 persen dan 2,28 persen dari total sasaran 16.691 orang. Sedangkan realisasi vaksin dosis I bagi masyarakat mencapai 2.378 orang dan dosis II sebanyak 96 orang.
Bupati Belu yang juga Ketua Umum Satgas COVID-19, dr. Agustinus Taolin, Sp. PD kepada wartawan mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan lonjakan kasus positif di Kabupaten Belu.
Baca juga: Pemerintah Singapura akan Anggap Covid-19 Seperti Flu Biasa, Ini Kata Ketua Satgas Covid-19 IDI
Langkah kongkret yang diambil pemerintah yakni, melakukan deteksi dini melalui rapid antigen yang dilaksanakan setiap hari. Menangani secara cepat dan terukur bagi orang yang terkonfirmasi, melakukan perawatan intensif bagi pasien positif, mengawasi orang yang bergejala, mempersiapkan SDM di fasilitas kesehatan, melanjutkan vaksinasi dan selalu memberikan himbauan kepada masyarakat untuk patuh menetapkan proses.
Himbauan kepada masyarakat bukan hanya dilakukan pemerintah tetapi juga oleh semua stakeholder di Kabupaten Belu seperti gereja dan di lingkungan komunitas.
Berdasarkan data, Bed Occupacy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi Covid RSUD Atambua keadaan Mei 2021 sudah menurun sampai 2,8 persen jika dibandingkan BOR Januari 2021 mencapai 11,7 persen dari kapasitas tersedia 22 bed.
Bahkan BOR di RS Sito Husada Atambua keadaan Mei 2021 turun sampai nol persen bila dibandingkan April 2021 sebesar 12,25 persen dengan kapasitas 20 bed.
Data ini menunjukkan, upaya pemerintah melakukan pencegahan dini bagi orang bergejala covid-19 sudah sangat baik sehingga tidak menunggu sampai pasien darurat baru dilakukan tindakan medis.
Hal ini sering ditekankan Bupati Belu, dr. Agus Taolin kepada petugas medis agar sejak seseorang diketahui bergejala ke arah covid-19 segera dilakukan tindakan medis.
Dalam memberikan tindakan, petugas harus terukur dan menerapkan SOP yang benar supaya petugas dan orang yang ditolong semuanya selamat. (jen).