Fadli Zon Heran, Kritikan BEM UI Ke Presiden Jokowi Dianggap Salah: Yang Salah Apanya? Ayo Tunjukkan
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon mengungkapkan keheranannya atas sikap para pihak yang merasa geli atas kritikan BEM UI kepada Presiden Jokowi.
"Yang mengherankan responsnya dari pimpinan UI sendiri, termasuk Pak Ade Armando," ujar Fadli.
Baca juga: BEM UI Kritik Jokowi Partai Gerindra Langsung Sanggah, Ferdinand Hutahean Malah Ikut Bicara, Lho?
Fadli menceritakan, saat dulu menjadi mahasiswa di UI dan melakukan protes, para pimpinannya justru melindungi.
Tidak seperti saat ini, justru dipanggil oleh pimpinannya setelah melakukan protes.
"Biasanya di masa lalu yang menjawab kritikan ya pemerintah, bukan civitas akademinya."
"Biasanya civitas akademinya itu melindungi mahasiswanya, dulu Prof Mahar Mardjono (mantan Rektor UI) membela mahasiswa pada peristiwa Malari," ujarnya.
Baca juga: BEM UI Kecam Maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis Soal Pelarangan FPI Habib Rizieq Shihab
Kemudian dari adanya pemanggilan ini, Fadli mengartikan ada pihak yang merasa terganggu.
Terlebih pemanggilan itu terjadi pada hari libur pada Minggu 27 Juni 2021 lalu.
"Artinya ada yang merasa terganggu dengan kritikan itu, dalam hal ini Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman."
"Kemudian direspons oleh pimpinan civitas akademika, hari Minggu lagi dipanggilnya. Artinya ini super darurat diminta untuk takedown," ungkap Fadli.
Baca juga: BEM UI Sebut Jokowi The King Of Lip Service, Pria Ini Langsung Pasang Badan Bela Presiden, Siapa?

Jokowi: Silahkan Kritik Tapi Harus Sopan
Sementara itu, Jokowi menanggapi kritikan BEM UI yang menjuluki dirinya sebagai The King of Lip Service.
Menurut Jokowi, kritikan yang dilontarkan BEM UI adalah bentuk ekpresi mahasiswa.
Untuk itu, sebagai negara demokrasi, ia mempersilakan segala bentuk kritikan untuk pemerintah.
Jokowi juga menyebut, pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi.
Baca juga: Respon Masinton Pasaribu Atas Kemarahan Ketua BEM UI Yang Sebut DPR Pengkhianat Rakyat
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan Indonesia memiliki budaya tata krama dan sopan santun.