Prabowo Subianto Disebut Konsumsi Ivermectin, Politisi Gerindra Bantah, Begini Kata Dokter Budhi

Prabowo Subianto disebut-sebut telah mengonsumsi obat jenis Ivermectin selama 4 bulan terakhir. Ivermectin merupakan obat cacing bisa melawan covid-19

Editor: Frans Krowin
Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo. 

Sebab sampai saat ini belum ada satu obat pun yang direkomendasikan oleh WHO sebagai obat Covid-19.

Baca juga: Atta Halilintar & Aurel Hermansyah Menikah Hari Ini, Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto Jadi Saksi

"Semua negara saat ini terus berjuang untuk melawan Covid-19. Mereka terus mencari obat untuk memulihkan pasien yang terkena dampak Covid-19."

"Sampai saat ini WHO juga belum menetapkan obat untuk Covid-19, termasuk Remdesivir dan Hidroksiklorokuin. Karena ini penyakit yang baru, sehingga semua negara masih terus melakukan penelitian obat Covid-19," ungkap Budhi.

Menurut dokter dari Departemen Paru RS Persahabatan ini mengatakan, Ivermectin sejatinya obat yang terbuat dari tanaman jamur dan telah dikembangkan lebih dari 30 tahun untuk obat anti parasit.

Termasuk untuk obat cacing pada manusia atau hewan ternak atau peliharaan.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi,Tapi Berat Jika Maju Pilpres 2024, Faktor Ini jadi Penyebab

Dari beberapa penelitian dan ujicoba seperti dari Jepang dan beberapa negara, Ivermectin bisa berperan dalam pengobatan virus.

"Jadi semua itu ada bukti ilmiahnya yang dituangkan dalam jurnal kesehatan. Ivermectin bisa menghambat replikasi virus."

"Virus itu kan seperti parasit yang tak bisa hidup di luar inangnya."

"Dengan meminum Ivermectin replikasi bisa dihambat di dalam sel tubuh manusia. Karena replikasi bisa dihambat, jumlah virusnya akan berkurang dan akan habis. Termasuk virus Covid-19,"ungkap Budhi.

Baca juga: Prabowo Subianto Ditelepon Menteri Pertahanan Amerika Bahas Keamanan Maritim, Bahas juga Soal LCS?

Dari data dan penelitian yang dilakukan di luar negeri, efektifitas Ivermectin untuk menghambat duplikasi virus atau parasit di tubuh manusia sangat besar.

Jurnal kesehatan menyebutkan Ivermectin diberikan ke pasien yang meminum selama 1 hingga 5 hari dengan dosisi terukur berdasarkan berat badan (200 mikrogram per 1kg berat badan), maka di hari ke 8 dan 10 dilakukan PCR test, maka minimal 80% pasien yang tadinya positif menjadi negatif.

"Memang di luar negeri sudah dilakukan penelitian. Penggunaan Ivermectin untuk terapi Covid-19 di Indonesia masih baru."

"Kementerian Kesehataan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) terus melakukan uji coba berbagai obat untuk terapi Covid-19, termasuk Ivermectin," ungkap Budhi.

Baca juga: Pertama Kali, Prabowo Subianto Teken Perjanjian Pengalihan Alat & Teknologi Pertahanan dengan Jepang

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (Tribunnews.com)

Saat ini Indonesia mengalami serangan Covid-19 varian Delta yang memiliki karakteristik virus memiliki karakteristik duplikasi yang sangat cepat.

Dokter di India menurut jurnal yang dibaca Budhi menyebutkan, Ivermectin mampu untuk menurunkan jumlah pasien positiv Covid-19.

Rentang keamanan Ivermectin itu sangat besar. Jika tidak aman, menurut Budhi Ivermectin tak akan mungkin dipakai lebih dari 30 tahun. Memang efek samping dari Ivermectin ada namun budi melihat sangat minor. Seperti nyeri ulu hati.

"Dari jurnal tersebut kelompok pasien yang diberikan obat dengan tambahan Ivermectin dibandingkan dengan kelompok pasien yang diberikan obat yang sama dan plasebo, angka kesembuhan pasien yang diberikan tambahan Ivermectin jauh lebih besar.

Baca juga: Prabowo Subianto Dijadwalkan Tiba di Tokyo Besok, Ini Agenda dan Tujuan Menhan Kunjungi Jepang

Sempat Dianggap Sebagai Obat Ajaib, WHO Larang Ivermectin Digunakan Pada Pasien Covid-19

Pasien yang mendapatkan tambahan Ivermectin efektifitas sembuhnya 60 persen sampai 70 persen. Sehingga Ivermectin mampu menekan pasien Covid-19 di India. Memang ada pro dan kontranya.

Dengan varian yang sama dengan India, kita harus mengambil pelajaran berharga di India. Namun jika manfaat Ivermectin lebih banyak daripada mudaratnya, kenapa tidak kita coba. Kondisi saat ini bukan yang normal,"kata Budhi.

Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh berbagai negara, Ivermectin juga berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatur proses kelebihan sitokin. Budhi menjelaskan dalam tubuh pasien yang terpapar Covid-19 akan terjadi badai sitokin (cytokine storm).

Baca juga: Rico Marbun Sebut Prabowo Subianto dan Puan Maharani Calon Kuat Pilpres 2024, Apa Kata Refly Harun?

Keluarnya sitokin dalam tubuh manusia adalah suatu yang wajar ketika ada virus yang masuk ke tubuh. Sebab sitokin dipergunakan untuk melawan virus atau parasit yang masuk.

"Ketika terpapar Covid-19, tubuh manusia akan mengeluarkan sitokin yang banyak untuk pertahanan. Ini seperti perang besar yang dilakukan tubuh terhadap virus atau parasit."

"Namun sitokin yang berlebih juga akan membuat tubuh menjadi tidak seimbang dan bisa menyebabkan kerusakkan. Ivermectin bisa mengurangi sitokin yang berlebih,"ungkap Budhi.

Manfaat lain dari Ivermectin adalah mengurangi peradangan atau anti inflamasi. Ketika virus atau parasit masuk ke tubuh manusia, akan terjadi peradangan.

Peradangan yang berlebihan akan membuat daya tahan tubuh semakin buruk. Sehingga Ivermectin sudah terbukti selama 30 tahun sebagai anti inflamasi.

Berita Lain Terkait Prabowo Subianto

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Elite Gerindra Bantah Prabowo Subianto Sudah Konsumsi Ivermectin dalam 4 Bulan Terakhir

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved