Awalnya Jokowi Dianggap Tak Pantas Jadi Capres Oleh Sosok Ini, Sempat Ditolak Tapi Dipinang Lagi

Isu mengenai retaknya hubungan antara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani masih jadi bahan pergunjingan publik.

Editor: Frans Krowin
Warta Kota.com
Joko Widodo dan Ganjar Pranowo saat rapat kerja nasional PDI Perjuangan, Jumat 6 September 2013. Kini Jokowi menjabat Presiden RI dua periode. Sedangkan Ganjar Pranowo kini jadi Capres Terpopuler 2024 dari PDIP 

Padahal, jika diundang dirinya memastikan akan hadir karena merupakan kader partai.

"Saya tidak diundang (acara PDI-P)," kata Ganjar lewat pesan singkat, Minggu 23 Mei 2021.

Sementara saat disinggung terkait perbedaan langkah dengan PDI-P soal pencapresan di 2024 ia enggan memberikan komentar.

Kecil peluang diusung PDIP

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai kecil peluang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju menjadi calon presiden (Capres) pada pemilu 2024 melalui PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu dikarenakan renggangnya hubungan Ganjar dan PDIP.

Kerenggangan tersebut terlihat setelah Ganjar Pranowo tidak diundang ke acara PDIP di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 22 Mei 2021.

Menurut Ujang, jalan Ganjar menjadi Capres terganjal putri mahkota PDIP yaitu Puan Maharani, yang notabene merupakan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kecil peluang Ganjar bisa dicapreskan oleh PDIP. Karena PDIP punya putri mahkota," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu 23 Mei 2021.

Ujang melihat, justru Ganjar bisa saja menggandeng kendaraan politik lain untuk mewujudkan ambisi menuju kursi RI-1 pada Pilpres 2024.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi Ganjar.

"Mungkin-mungkin saja Ganjar nyapres dari partai lain. Syaratnya elektabilitasnya harus tinggi dan berpotensi menang," ujarnya.

Lebih lanjut, Ujang menilai niat dan cita-cita Ganjar untuk jadi calon presiden tidak boleh hilang, meski berujung bakal dikucilkan PDIP.

Menurutnya berkinerja baik sebagai gubernur bisa menjadi modal Ganjar menatap 2024.

"Yang harus dilakukan Ganjar, terus jalan saja dengan niatnya. Masa iya punya cita-cita nyapres tak boleh. Maju terus pantang mundur saja. Walaupun ujung-ujungnya akan dikucilkan PDIP. Berkinerja baik sebagai Gubernur, itu akan jadi modal untuk naikkan elektabilitas," katanya.

Dipermalukan partainya sendiri

Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menyebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sedang dipermalukan partainya sendiri, PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu bermula dari tidak diundangnya Ganjar Pranowo dalam sebuah acara yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, di Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 22 Mei 2021.

Menurut Adi, serangan pertama kepada Ganjar Pranowo jelas terlihat dari pernyataan Puan Maharani yang menyindir pemimpin jangan hanya bermain di media sosial.

"Di lapangan, Puan mewakili serangan dari pusat," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Minggu 23 Mei 2021.

Kedua, lanjut Adi, serangan dari daerah yang direpresentasikan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, yang terang menderang menyebut Ganjar keterlaluan.

Menurutnya, jelas-jelas Ganjar sedang dipermalukan dan sebagai tuan rumah, selain tak diundang, Ganjar Pranowo 'ditelanjangi' kesalahannya.

"Serangan Puan dan Bambang Pacul sangat vulgar. Sepertinya kesalahan Ganjar dinilai sudah fatal. Kalau begini ceritanya, mimpi Ganjar jadi capres bisa tamat," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Berita Terkait Lainnya Ada Di Sini

(*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Benarkah Karier Politik Ganjar Pranowo Bakal Tamat? Ternyata Jokowi Dulu Pernah Ditolak Jadi Capres

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved