Nasabah ADS di Ende Geram, Mau Ambil Uang Malah Diminta Berdoa
Nasabah PT Asia Dinasti Sejahtera ( PT ADS) berdatangan di kantor PT ADS di Jl. Soekarno, Kota Ende
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Nasabah PT Asia Dinasti Sejahtera ( PT ADS) berdatangan di kantor PT ADS di Jl. Soekarno, Kota Ende, Selasa, 8 Juni 2021.
Nasabah mulai sering datangi kantor ADS pasca direktur utama ADS, MB alias Adun (36) tersangkut kasus inventasi bodong.
Adun sudah menjadi tahanan Kejari Ende pasca pelimbahan berkas penyidikan pihak Polda Nusa Tenggara Timur, pekan lalu.
Nasabah yang mendatangi kantor ADS menuntut agar PT. ADS segera kembalikan uang mereka.
Baca juga: Bhabinkamtibmas Polres TTU, Bantu Warga Perbaiki Jembatan Menuju TPU
Baca juga: Pemkab Sikka Dapat Bantuan 12 Judul Buku dan Sarana Pendidikan Anak dari Jakarta
Mereka kecewa, berkali - kali ke kantor, namun kantor ADS selalu tutup. Meraka juga tidak berhasil menemui petugas atau pegawai kantor.
Alih - alih bertemu pegawai, para nasabah malah dibuat geram dengan pengumuman tertulis yang ditempel pada gerbang kantor.
"Kami datang minta kami punya uang, kau suruh berdoa lagi," keluh salah seorang nasabah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Pemuda Asal Satar Mese Utara Diciduk Karena Rampas dan Curi Handphone
Baca juga: Promo Alfamart PSM Terbaru 8 Juni 2021 MInyak Kayu Putih Murah Rp38.900 Paket XL Potong Rp20 Ribu
Tertera, pengumuman tersebut berasal dari PT. ADS, ditujukan kepada para nasabah PT. ADS.
Isinya, informasi bahwa direktur utama ADS ditahan oleh pihak Kejaksaan maka kantor diliburkan.
Selanjutnya, para nasabah diminta agar tetap tenang dan sehati, menghadapi proses yang sedang berjalan.
Selanjutnya para nasabah diajak untuk jaga kekompakan dan membawa proses yang sedang dihadapi dalam doa.
Pengumuman ini ditujukan kepada kepada nasabah di kantor pusat (Ende) dan kantor cabang yakni Maumere dan Lembata.
MB alias Adun (36) tersangka kasus inventasi bodong dinilai kooperatif selama proses penyidikan hingga penelitian tersangka dan barang bukti.
Hal itu diutarakan Kasi Datun, Kejari Ende, Slamet Pujiono kepasa awak media pasca pelimpahan berkas penyidikan dari Polda NTT ke Kejari Ende.
"Dia sangat kooperatif," kata Slamet saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor Kejari Ende, setelah Adun digiring ke sel tahanan Mapolres Ende, Kamis 3 Juni 2021.